Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana
Jum'at, 16 Agustus 2019 | 12:06 WIB
Ilustrasi insiden pelemparan kotoran ke orang tak dikenal. (Instagram/@dramaojol.id)

SuaraJawaTengah.id - Sedikitnya delapan warga Boyolali, Jawa Tengah (Jateng), menjadi korban teror pelemparan tahi sapi. Dari jumlah tersebut, empat di antaranya sudah diperiksa aparat kepolisian terkait pelaku teror pelemparan kotoran hewan tersebut.

Dari keterangan para korban, pelemparan dilakukan di beberapa titik di sekitar rumah Pandanarang, Boyolali. Kasatreskrim Polres Boyolali, Iptu Mulyanto menuturkan, dari hasil penyelidikan sementara diketahui ada beberapa titik lokasi pelemparan tahi sapi.

"Ada yang di depan Rutan, jalan Merbabu, di sumur umum, di Jalan Surowedanan dan beberapa titik lainnya. Waktu pelemparan juga sama yakni sekitar Magrib," terang Mulyanto kepada Suara.com, Jumat (16/8/2019).

Hanya saja, pihaknya masih kesulitan untuk mengidentifikasi pelaku. Mengingat, kebanyakan para korban tidak begitu mengetahui ciri-ciri dari pelaku.

Baca Juga: Boyolali Marak Teror Pelemparan Tahi Sapi, Pelaku Beraksi Tiap Petang

"Para korban atau saksi ini hanya mengatakan kalau pelemparnya mengendarai sepeda motor matic. Dan pelemparan dilakukan sembari mengendarai motor. Jadi setelah melempar pelaku langsung kabur," ucapnya.

Mulyanto mengatakan, pihaknya sudah memeriksa satu kamera pengawas Closed Circuit Television (CCTV) yang ada di sekitar tempat kejadian perkara. Akan tetapi, dari video tersebut gambar yang didapatkan kurang begitu jelas.

"Saat kejadian kan kondisi di lokasi sudah gelap, jadi kami belum mampu mengidentifikasi pelaku. Karena gambar yang didapatkan juga tidak begitu jelas," katanya.

Mulyanto pun belum mengetahui motif pelaku hingga melakukan teror melempar kotoran sapi tersebut. Meski tidak menimbulkan luka, tetapi teror tersebut sangat meresahkan warga.

"Sejak kasus itu viral di media sosial, tim kami langsung terjun untuk mengungkap pelakunya," katanya. 

Baca Juga: Misterius, Pohon di Kompleks Makam Boyolali Ini Terbakar

Kontributor : Ari Purnomo

Load More