Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana
Rabu, 28 Agustus 2019 | 19:34 WIB
Tenaga pendidik SMP Negeri 4 Banyumas menunjukkan foto Supratno semasa hidup. (Suara.com/Teguh Lumbiria)

Kepala Bagian Tata Usaha SMP Negeri 4 Banyumas, Suparyo kemudian mengambil arsip daftar hadir petugas TU.

Dari arsip presensi di SMP tersebut, Supratno tercatat terakhir kali hadir di sekolah pada awal bulan Oktober.

"Seperti tercantum di daftar hadir, saudara Ratno ini terakhir masuk pada hari Kamis tanggal 2 Oktober 2014," kata Suparyo.

Semenjak itu, Supratno tidak pernah masuk kerja. Pihak sekolah pun bertanya-tanya dibuatnya. Karena sejak awal bekerja, Supratno tidak pernah tidak masuk kerja tanpa keterangan, apalagi berturut-turut.

Baca Juga: Alasan Pelaku 5 Tahun Tutupi Aksi Pembunuhan Satu Keluarga di Banyumas

Mendapati sikap yang tidak biasa itu, lanjut dia pihak sekolah berusaha melacak keberadaan Supratno. Semula dicek dengan menghubungi handphone, akan tetapi tidak dijawab oleh korban.

Pihak sekolah juga sempat melayangkan surat dan bahkan menyantroni rumah lelaki itu, namun tidak membuahkan hasil.

“Waktu itu sudah kami surati, lalu datang juga ke rumahnya,” katanya.

Meski sempat dicari pihak sekolah, keberdaan Supratno tak diketahui rimbanya.

"Dari sekolah juga ke rumah. Ketika bertemu dengan Saminah menjawab tidak tahu di mana keberadaan Ratno,” kata dia.

Baca Juga: Satu Keluarga Dibantai, Misteri Kotoran Manusia di TKP Belum Terungkap

Dari hal itu, surat teguran hingga sanksi berat pun diberikan sekolah. Lantaran sudah buntu untuk mencari keberadaannya, pihak sekolah lalu mengajukan pemberhentian dengan hormat kepada Suprapto. 

Load More