SuaraJawaTengah.id - Terbunuhnya tiga anak dan satu cucu Misem, Warga Desa Pasinggahan Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, masih menyisakan cerita.
Satu korban, Supratno, yang kala itu terdaftar sebagai pegawai Perpustakaan SMP Negeri 4 Banyumas, sempat dikait-kaitkan dengan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).
“Waktu itu kan lagi hangat-hangatnya isu Gafatar. Jadinya juga muncul spekulasi itu,” kata Kepala Bagian Tata Usaha SMP Negeri 4 Banyumas Suparyo saat ditemui Suara.com pada Rabu (28/8/2019).
Apalagi dari kabar yang berkembang, lanjut dia, di Kabupaten Banyumas ada sejumlah orang yang konon ikut dalam gerakan itu.
Baca Juga: Prarekonstruksi Gaduh, Tersangka Kasus 4 Tengkorak Keluarga Disoraki Warga
“Makanya pihak sekolah menindaklanjuti usulan pemberhentian dengan PP 53 ini. Karena kita berpikirnya masih hidup, namun melanggar dengan tidak masuk berturut-turut tanpa alasan,” kata dia.
Dia memastikan pihak sekolah akan berpikir lain, jika saat itu tahu bahwa Supratno telah mati terbunuh.
“Kalau saja sampai tahu (ternyata dibunuh) jelas tidak mungkin dengan PP ini. Malahan memungkinkan dapat santunan,” kata dia.
Sudah begitu, lanjut dia, di rumah tidak ada penjelasan dari pihak keluarga. Adik Supratno, Minah yang beberapa kali ditemui pihak sekolah, juga malah mengaku tidak tahu.
“Sekolah waktu itu menugaskan Kepala TU saat itu, (Alm) Eko Susilowati ke rumahnya. Ini tertulis dalam laporan yang menerima Ibu Saminah (adik Supratno),” kata dia.
Baca Juga: Kasus Temuan Tengkorak di Banyumas, Polisi Pastikan Pembunuhan Berencana
Dari keterangan Saminah, lanjut dia, Supratno telah pergi meninggalkan rumah bersama anaknya. Namun yang bersangkutan tidak mengetahui ke mana perginya.
Berita Terkait
-
Jazz Gunung Slamet 2024: Perkuat Pertumbuhan UMKM di Wanawisata Baturraden
-
Edukasi Para Perangkat Desa, LKPP Gelar Sosialisasi PBJ di Desa di Lingkungan Banyumas
-
Konser Pesta Rakyat Ganjar-Mahfud di Banyumas Ricuh, Diduga karena Provokasi Pendukung Paslon Lain?
-
Kericuhan Konser Sahabat Ganjar di Purwokerto Berbuntut Panjang, Polisi Lakukan Ini
-
Konser Sahabat Ganjar Diwarnai Keributan, PDIP Lapor Polisi
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
-
Investigasi Kekerasan di Paser: Polisi dan Tokoh Adat Serukan Kedamaian
-
Nyawa Masyarakat Adat Paser Melayang, Massa Demo Minta Pj Gubernur dan Kapolda Kaltim Dicopot
Terkini
-
Wapres Gibran Dukung UMKM dan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan di Semarang
-
Dari Tambakmulyo untuk Jateng: Mimpi Sanitasi Layak Menuju SDGs
-
Pengamat Nilai Program Pendidikan Gratis dan Rp300 Juta per RW dari Yoyok-Joss Realistis
-
Perebutan Suara NU: Luthfi-Yasin vs Andika-Hendi, Siapa Lebih Unggul?
-
Wapres Gibran Tinjau Program Makan Bergizi di SMKN 7 Semarang, Siswa Sambut Antusias