SuaraJawaTengah.id - Setelah sempat beroperasi normal, Perumda Air Minum Toya Wening (PDAM) Solo kembali menghentikan operasional Instalasi Pengolahan Air (IPA) Semanggi, Pasar Kliwon, Rabu (5/9/2019).
Penghentian dilakukan karena air baku dari Sungai Bengawan Solo kembali berbau ciu atau alkohol.
Salah seorang petugas intake IPA Semanggi, Purnomo (30) menjelaskan, air yang biasa diolah di IPA kembali tercemar. Selain berbau alkohol, air juga berwarna hitam pekat.
"Setelah sempat normal lima hari, ini tadi kami hentikan operasional IPA mulai pukul 08.00 WIB. Karena airnya kembali tercemar limbah dan baunya sangat menyengat," katanya, Rabu (11/9/2019).
Purnomo juga mengatakan, sebelumnya dirinya juga sempat melakukan pengecekan langsung kondisi air baku. Yakni dengan berenang menuju saluran air.
"Saat saya berenang itu baunya sangat menyengat. Tidak hanya itu, air limbah ini juga membuat gatal di badan," katanya.
Dengan kondisi tersebut, Purnomo menyampaikan, air baku dari Sungai Bengawan Solo tidak bisa diolah. Maka dari itu, PDAM pun harus menghentikan sementara operasional IPA Semanggi.
"Awalnya setelah bau alkohol yang pertama hilang, saya kira sudah kembali normal. Setidaknya, sampai hujan turun. Tetapi, ini tadi kembali berbau, sehingga tidak bisa diolah," ucapnya.
Penghentian operasional IPA Semanggi ini akan dilakukan sampai kondisi air baku di Bengawan Solo kembali normal dan tidak tercemar limbah. Selain melakukan penghentian operasional, PDAM juga mengambil sampel air dari beberapa titik.
Baca Juga: Air Sungai Bengawan Solo Diduga Mengandung Ciu, PDAM Hentikan Operasional
Hal ini dilakukan untuk memastikan penyebab pencemaran yang terjadi serta mencari sumber pencemarannya.
Sementara itu, Perumda Air Minum (PDAM) Toya Wening Solo terus berupaya mencari sumber limbah ethanol yang menyebabkan air baku berbau alkohol atau ciu. Sedikitnya ada empat titik yang diambil sampel airnya.
Direktur Teknik PDAM Toya Wening, Tri Atmojo Sukomulyo menyampaikan, empat titik yang diambil sampel airnya yakni air Kali Samin, air baku intake Kadokan, air sebelum tempuran Kali Samin dan juga air Bengawan Solo.
"Lokasi Kali Samin ini jaraknya lebih kurang satu kilometer satu kilometer dari tempuran dan juga dari Sungai Bengawan Solo. Kemudian tempuran ini berjarak kira-kira satu kilometer juga dari intake," terang Tri kepada Suara.com.
Tri menambahkan, jika dilihat dari jarak yang cukup jauh, limbah dari Kali Samin tidak bercampur saat masuk ke intake. Tetapi, ternyata limbahnya tercampur juga.
"Limbah ini sangat pekat, kandungan antara air bersih dengan limbah lebih banyak limbahnya. Sehingga, air baku ini sulit untuk diolah," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
Terkini
-
Fundamental Solid Dorong Kapitalisasi Pasar BRI Terus Tumbuh Dua Dekade
-
7 Hatchback Bekas di Bawah Rp100 Juta yang Masih Layak Jadi Mobil Harian
-
Polisi Ungkap Pembunuhan Advokat di Cilacap, Motif Pelaku Bikin Geleng-geleng
-
UPZ Baznas Semen Gresik Salurkan Bantuan Kemanusiaan bagi Warga Terdampak Bencana Banjir di Sumbar
-
3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota