Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Sabtu, 14 September 2019 | 20:11 WIB
Warga sekitar Mako Brimob Srondol Semarang membersihkan rumah dari pecahan plafon yang jatuh. [Suara.com/Adam Iyasa]

SuaraJawaTengah.id - Polda Jawa Tengah bertanggungjawab atas rusaknya beberapa rumah warga yang rusak akibat meledaknya gudang amunisi bahan peledak sisa perang dunia di Mako Brimob Srondol pada Sabtu (14/9/2019) sekitar pukul 07.05 WIB.

Kapolda Jateng Irjen Ryco Amelza Dahniel mendata ada 44 rumah warga sekitar rusak. Paling banyak kerusakan pada genting, plafon, dan kaca.

"Ada 44 rumah rusak, kita langsung perbaiki sore ini, paling banyak kaca pecah, plafon rusak dan genting pecah," katanya, di Mako Brimob Srondol, Sabtu (14/9/2019).

Dia menyebut tidak ada korban jiwa dari warga sekitar. Korban luka hanya dari pihak Brimob, yakni Komandan Batalyon Gegana Brimob AKBP Syaiful Anwar yang luka di bagian kepala dan tangan.

Baca Juga: Tim Jibom Mulai Amankan Lokasi, Kapolda Jateng: Potensi Ledakan Masih Ada

"Petugas yang luka sudah ditangani dan sudah kembali bertugas," katanya.

Dari pantauan Suara.com di lokasi rumah warga yang rusak, di RT 05/RW 2 Srondol Wetan, beberapa tenaga tukang terlihat sibuk menghampiri rumah warga dan mencatat kerusakan yang diderita.

Mereka juga menaiki rumah warga menggunakan tangga untuk memeriksa kerusakan bagian atap. Ada juga yang sedang mengukur dan membuat kaca jendela.

Saat dikonfirmasi, mereka mengaku pekerja kontraktor yang disuruh Polda Jateng untuk memperbaiki kerusakan rumah warga.

"Ada 46 rumah rusak paling banyak genting, plafon, dan kaca pecah. Kami bawa 15 tukang, dan 2 tukang kaca," kata pengawas tukang yang enggan disebut namanya.

Baca Juga: Kata Saksi Mata soal Ledakan Gudang Amunisi di Mako Brimob Semarang

Dia menargetkan Sabtu (14/9/2019) sore ini bisa selesai memperbaiki semua atap genting rumah warga dan beberapa kaca jendela.

Load More