SuaraJawaTengah.id - Tiga instalasi pengolahan air (IPA) milik Perumda Air Minum Toya Wening (PDAM) Solo yang berada di Jurug, Jebres dan Semanggi dihentikan total. Hal tersebut dilakukan menyusul tidak terurainya polutan di Bengawan Solo.
Kondisi tersebut disinyalir karena hujan deras yang mengguyur daerah hulu Bengawan Solo. Pantauan Solopos.com-jaringan Suara.com pada Minggu (10/11/2019) sore, menunjukan aliran air Bengawan Solo hitam pekat dan berbusa di sekitar saluran intake IPA Jebres.
Akibatnya air yang masuk ke saluran intake tak hanya berwarna hitam pekat tetapi juga berbau. Pun hasil akhir pengolahan tak layak disalurkan karena masih berwarna kekuningan, berbau menyengat dan tidak sesuai baku mutu Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 492/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.
Pejabat Pemberi Informasi dan Dokumentasi Perumda Toya Wening Bayu Tunggul, mengatakan IPA tersebut berhenti beroperasi mulai sekitar pukul 15.00 WIB.
Baca Juga: Ribuan Ikan Mati di Bengawan Solo, DLH Sragen Uji Sampel Air
“Sesudah itu kami dropping air untuk wilayah Semanggi dan Mojo. Kami akan dropping sampai kondisi airnya membaik. Setiap dua jam kami cek air baku apakah sudah layak diolah atau belum. Harapannya segera membaik,” kata dia seperti diberitakan Solopos.com pada Minggu (10/8/2019).
Dia menduga, ketika hujan turun, industri yang menghasilkan limbah air membuka outletnya ke aliran Bengawan Solo agar cepat tercampur dengan air hujan. Akibatnya, air baku tak bisa diolah karena polutannya terlalu pekat.
“Seperti kejadian pekan kemarin, operasional IPA juga kami hentikan total sesudah hujan deras,” jelasnya.
Akibat penghentian tiga IPA, sebanyak 16 ribu pelanggan PDAM terkena imbasnya. Jika IPA tak segera beroperasi, para pelanggan akan mendapatkan dropping air dari truk tangki.
Sementara, petugas operasional intake IPA Semanggi Purnomo mengemukakan kondisi air sudah berwarna hitam dan berbau menyengat sejak Minggu siang.
Baca Juga: Ribuan Ikan Mati Misterius di Bengawan Solo, Warga: Rasanya Aneh
“Sepertinya dapat kiriman limbah dari atas. Kalau hujan memang selalu seperti ini. Semoga intensitas hujan segera stabil agar polutan limbahnya terurai,” ucapnya.
Berita Terkait
-
Hyundai Suap Mantan Bupati Cirebon Enam Kali Demi Proyek PLTU Batu Bara yang Merusak Lingkungan
-
Yunan Helmi Gaet Waljinah dan Perkenalkan Lagu Bengawan Solo ke Generasi Muda
-
Kurangi Beban Bumi, Ini Panduan Mengurangi Limbah Rumah Tangga
-
Kayt Studio Kampanyekan Sustainable Fashion di Ajang Cerita Nusantara
-
Peri Mentari PHE Jambi Merang Manfaatkan Limbah Cair Domestik untuk Cegah Kebakaran dan Atasi Kekurangan Air
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Pindad Segera Produksi Maung, Ini Komponen yang Diimpor dari Luar Negeri
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
Terkini
-
Debat Panas Pilkada Kota Semarang: Iswar Kritik Kebijakan Day Care, Joko Santoso Beri Jawaban Menohok!
-
Kreatif Cari Pendapatan! Yoyok-Joss Usung Strategi Anti Pajak Tinggi di Semarang
-
SING GUYUB FEST 2024: Festival Musik Lintas Generasi di Semarang, Hadirkan GIGI, hingga Musisi Terkenal Lainnya
-
BMKG: Cuaca Semarang Diperkirakan Berawan Tebal, Warga Diminta Tetap Waspada
-
Alokasi Anggaran Sampai Rp750 Juta, Jateng Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis