Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Selasa, 24 Desember 2019 | 04:00 WIB
Pengunjung mencoba terbang dengan didampingi atlet profesional Flyboard saat pentas di Owabong Water Park, Kabupaten Purbalingga, Rabu (18/12/2019). [Suara.com/Anang Firmansyah]

SuaraJawaTengah.id - Mata Irma Yunita (32) nampak tak beranjak dari atraksi yang baru kali pertama dilihatnya di Owabong Water Park Kabupaten Purbalingga. Kali itu Irma bisa merasakan dari dekat atmosfer olah raga ekstrim Flyboard yang medianya berbeda dari yang pernah disaksikannya di layar kaca.

Jika biasanya Flyboard dimainkan di atas sungai atau pantai, maka di Purbalingga dipentaskan di atas kolam renang. Meski begitu, Irma mengaku takjub karena bisa menikmati olah raga ekstrim tersebut dari dekat.

"Tidak nyangka sih bisa melihat langsung. Saya kira selama ini hanya pentas di kota besar seperti Jakarta dan Bali. Tentunya ini menjadi kesempatan langka bisa lihat orang terbang di atas air. Tapi saya takut untuk mencoba, karena saya tidak bisa berenang," katanya beberapa waktu lalu.

Empasan air berkecepatan setara jet ditampilkan atlet profesional Flyboard di atas kolam renang dengan ukuran 20x50 meter, bakal menjadi pemandangan yang akan ditampilkan di Owabong Water Park hingga 1 Januari 2020 mendatang. Durasi atraksi itu pun dilakukan setengah jam setiap pukul 10.00 WIB, 13.00 WIB dan 15.30 WIB.

Baca Juga: Perkawinan Seni Kuda Kepang dan Flyboard di Owabong Purbalingga

Manager Event Owabong, Abdi Legowo mengemukakan, pihaknya memang sejak setahun sebelumnya berkeinginan utnuk mendatangkan atlet profesional Flyboard tersebut.

"Tetapi baru ada kesempatan bulan ini. Kegiatan seperti ini rutin tiap tahun, kalau tahun kemarin kita datangkan dancing fountain dalam rangka libur natal dan tahun baru sekaligus memperingati hari jadi ke 189 Kabupaten Purbalingga," katanya.

Kegiatan ini menurut Abdi menjadi yang pertama kali di Indonesia untuk main di atas kolam renang. Sebelumnya kegiatan seperti ini hanya dimainkan di atas laut dan sungai.

"Ini adalah cabang olahraga baru tapi karena belum familiar jadi ini jadi salah satu upaya juga untuk mengenalkan kepada masyarakat luas khususnya di Kabupaten Purbalingga. Tapi kami sudah yakinkan kalau para atlet yang main sudah profesional dan berlisensi," ujarnya.

Untuk pengunjung yang ingin merasakan terbang dikenai biaya Rp 200 ribu dengan didampingi atlet profesional. Abdi mengklaim untuk biaya tersebut tergolong lebih murah dibandingkan jika terbang langsung di Pulau Bali.

Baca Juga: Ribuan Warga Purbalingga Perebutkan 189 Tumpeng, Ludes dalam Waktu 10 Menit

"Kegiatan ini bertujuan untuk mendongkrak kunjungan wisata Purbalingga khususnya Owabong sendiri menyambut libur natal dan tahun baru. Dan ini terhitung berhasil. Pada hari minggu kemarin kunjungan mencapai sembilan ribu lebih, dan pada hari biasa sampai lima ribu. Biasanya kunjungan wisata hanya di kisaran angka tiga ribu di hari biasa," katanya.

Manager marketing Flyboard Indonesia Doni Junod mengakui sangat antusias ketika diminta untuk bermain di kolam renang. Karena biasanya, tim Flyboard hanya bermain di laut dan atas sungai.

"Tentunya ada tantangan tersendiri ketika kita diminta untuk bermain di atas kolam renang. Selain tempatnya terbatas, kedalaman kolam harus menjadi pertimbangan. Saya terus terang harus survei sendiri ke sini. Dengan kedalam sekitar dua meter, akhirnya kita putuskan mau show untuk yang pertama kalinya di Jawa Tengah bahkan mungkin di Indonesia," katanya.

Pihaknya menjamin keamanan dari pentas Flyboard ini sendiri. Karena yang bermain adalah atlet profesional yang sudah menggeluti olahraga selama lebih dari lima tahun. Ada berbagai atraksi seperti Backflip di udara, Dolphin dan Dancing.

"Biasanya ketika kita pentas di Bali, pangsa pasar kita ada wisatawan asing. Jadi tarifnya lebih mahal dari sini. Tarifnya sekitar 65 dolar sekali terbang selama 15 menit. Berhubung ini juga sebagai media pengenalan cabang olahraga baru kepada masyarakat luas, biaya yang dikenakan lebih terjangkau," katanya.

Kontributor : Anang Firmansyah

Load More