Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Kamis, 28 November 2024 | 10:48 WIB
Pengamat politik dari UIN Walisongo Semarang, M. Kholidul Adib. [Istimewa]

SuaraJawaTengah.id - Pasangan Agustina Wilujeng dan Iswar Aminuddin (Jaguar) sementara ini unggul dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Semarang 2024 dalam hitung cepat (Quick Count). Keunggulan ini menunjukan Kota Semarang masih menjadi kandang banteng.

Menurut pengamat politik dari UIN Walisongo, Kholidul Adib, Pilwalkot Semarang menjadi salah satu pertarungan politik yang spesial bagi PDI Perjuangan, mengingat posisinya sebagai simbol harga diri partai dalam bersaing dengan pengaruh politik Jokowi.

Menurut Adib, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, telah menegaskan pentingnya mempertahankan dominasi di Jawa Tengah, terutama di Kota Semarang, Surakarta, dan sejumlah daerah lain seperti Karanganyar dan Boyolali.

“Jika mempertahankan Pilgub Jateng dirasa berat, minimal kemenangan di Kota Semarang menjadi prioritas mutlak,” ujar Kholidul Adib saat dikonfirmasi pada Kamis (28/11/2024). 

Baca Juga: Top Skor El Salvador Resmi Gabung PSIS Semarang, Siap Gacor di Putaran Kedua!

Arahan ini membuat seluruh kader PDIP di Jawa Tengah, khususnya Kota Semarang, bekerja keras untuk memastikan kemenangan Jaguar.

Logistik yang Besar

Pasangan bakal calon wali kota dan wakil wali kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti-Iswar Aminuddin saat mendatangi Kantor KPU Kota Semarang, Kamis (29/8/2024). (ANTARA/Zuhdiar Laeis)

Salah satu kekuatan Jaguar terletak pada soliditas PDIP yang tidak hanya fokus pada kampanye, tetapi juga pada pengelolaan logistik secara kolektif.

“Ada iuran patungan logistik dari jajaran PDIP untuk memastikan operasional hari H lebih besar dibandingkan pasangan lain,” kata Kholidul Adib.

Strategi ini terbukti efektif dalam mengamankan suara pemilih.

Baca Juga: Kronologi Penembakan GRO: Dari Tawuran hingga Insiden Fatal di Ngaliyan

Selain itu, performa debat publik menjadi salah satu poin krusial yang mengangkat pasangan Jaguar. Kematangan dan pengalaman Agustina-Iswar terlihat jelas saat menjawab pertanyaan panelis dan paslon lawan, memberikan keyakinan tambahan kepada pemilih.

Menurutnya, rekam jejak mereka yang positif serta pencitraan yang dibangun tim kampanye juga berhasil merebut simpati masyarakat Kota Semarang.

Kegagalan Yoyok Sukawi – Joko Santoso

Calon wali kota dan wakil wali kota Semarang, Yoyok Sukawi dan Joko Santoso saat ditemui di Grand Mercure Solo Baru, Sukoharjo, Sabtu (5/10/2024). [Dok Pribadi]

Di sisi lain, pasangan Yoyok Sukawi dan Joko Santoso (Yoyok-Joos), meskipun diusung koalisi besar Koalisi Indonesia Maju Plus (KIM Plus), menghadapi sejumlah kendala yang melemahkan peluang mereka. Salah satu masalah utama adalah kurangnya koordinasi dalam membangun kepentingan bersama di internal koalisi.

“Kerja-kerja pemenangan dari tim koalisi tidak berjalan maksimal dan justru terlalu menggantungkan logistik pada pasangan calon saja,” jelas Kholidul Adib.

Akibatnya, paslon Yoyok-Joos mengalami kekurangan logistik pada hari pemungutan suara, yang sangat memengaruhi efektivitas operasi lapangan. Selain itu, motivasi pendukung yang berbeda-beda dalam koalisi besar ini menciptakan dinamika internal yang tidak kondusif.

Makna Demokrasi Lokal

Meski persaingan ini menunjukkan perbedaan pendekatan strategi, baik Jaguar maupun Yoyok-Joos telah memberikan warna tersendiri bagi demokrasi lokal di Kota Semarang.

“Keduanya memperlihatkan pentingnya soliditas, strategi logistik, dan performa publik dalam memenangkan kontestasi politik,” tutup Kholidul Adib.

Pilwalkot Semarang 2024 tidak hanya menjadi ajang perebutan kekuasaan, tetapi juga mencerminkan dinamika politik yang kompleks di tengah persaingan antara PDIP dan koalisi lainnya, yang berdampak signifikan pada masa depan demokrasi di Jawa Tengah. 

Load More