SuaraJawaTengah.id - Jarak antara kota Kebumen dengan pusat kota Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah tidak begitu jauh. Sayangnya, akses penghubung antar kabupaten itu masih minim. Jalan akses penghubung Kabupaten Banjarnegara dan Kebumen di Desa Giritirto Kecamatan Karanggayam Kebumen kondisinya amat memprihatinkan. Padahal, jalur ini disebut rute terpendek yang menghubungkan dua kota di dua kabupaten itu.
Karena jalur strategis, jalan ini ramai kendaraan. Pengendara dari arah Kebumen, Purworejo atau Kebumen yang hendak ke Banjarnegara maupun sebaliknya kerap diarahkan lewat jalur ini melalui petunjuk google map. Sayang, banyak pengendara yang dibuat kecewa pada akhirnya.
Jalan penghubung antar kabupaten yang dikira layak, ternyata kondisinya bertolak belakang. Kerapkali pengendara gagal melintas hingga harus putar balik.
"Banyak yang kejebak, ikut petunjuk Google Map, sampai sini putar balik, padahal jauh,"kata Kepala Desa Duren Kecamatan Pagedongan Banjarnegara Rasman
Rasman mengatakan, jalan itu menjadi akses penting masyarakat di dua kabupaten, terutama mereka yang tinggal di perbatasan. Karena kondisi jalan rusak parah, mobilitas warga menjadi terganggu. Menurut dia, masyarakat paling menderita karena kondisi jalan ini adalah warga Desa Giritirto Kecamatan Karanggayam Kebumen.
Masyarakat desa itu nyaris terisolasi dengan dunia luar karena kondisi jalan yang buruk. Mereka kesulitan mengakses kecamatan atau kota, bahkan balai desa mereka sendiri karena jalan susah dilalui. Sudah lama masyarakat merindukan pembangunan, namun sampai kini belum juga terealisasi. Hingga sebagian warga desa itu sempat frustasi dengan keadaan itu.
Rasman mengakui, pemerintah Desa Duren Banjarnegara bahkan pernah menerima permintaan warga Desa Giritirto yang ingin bergabung dengan desanya. Mereka merasa kepentingannya tidak terakomodir oleh Pemkab Kebumen. Masyarakat desa itu pun selama ini lebih banyak mengakses kota Banjarnegara untuk berbagai keperluan, misal pendidikan dan kesehatan. Tetapi pihaknya tak bisa berbuat banyak untuk membantu meringankan penderitaan mereka.
"Itu pernah datang ke balai desa, warga minta gabung ke Banjarnegara karena akses ke Kebumen sulit,"katanya
Parahnya kondisi jalan kabupaten itu membuat beberapa warga inisiatif memperbaiki jalan secara mandiri. Bersama seorag warga lain rekannya, Kuat, warga Desa Giritirto tiap hari merelakan tenaganya untuk memperbaiki jalan. Tentu itu bukan pekerjaan mudah jika dilakukan satu atau dua orang saja.
Baca Juga: Jalur Provinsi Banjarnegara Lumpuh karena Longsor
Berbekal palu dan besi, ia setiap hari memecah batu-batu yang tertanam di jalan. Batu itu bisa jadi ganjalan hingga menyulitkan kendaraan untuk melintas. Namun sedikit demi sedikit, permukaan jalan yang penuh bebatuan itu bisa diratakan. Paling tidak, pengendara yang punya nyali bisa melintas meski tetap harus susah payah.
"Saya prihatin saja. Belum ada yang pernah meninjau sini. Sudah saya share juga di grup facebook, tapi tidak ada respon,"katanya
Warga Desa Giritirto Punuk mengeluhkan beratnya perjuangan warga untuk mengakses desa luar. Bahkan untuk mengakses kantor desa, warga harus berjalan kaki sejauh sekitar empat kilometer. Mereka tak berani berkendara karena akses jalan yang sulit.
Tak jarang warga atau pengguna jalan terjatuh dari kendaraan karena kondisi jalan yang buruk. Warga bukan hanya sulit mengakses pusat pemerintahan, namun juga pusat pendidikan hingga layanan kesehatan. Punuk mengungkapkan, untuk mengakses fasilitas kesehatan, warga membutuhkan waktu hingga sejam meski jarak tempuh tak terlalu jauh.
"Warga sini kalau ada apa-apa larinya ke Banjarnegara, siswa sekolah ke Banjar, kalau sakit juga ke rumah sakit Banjar, karena aksesnya lebih enak,"katanya
Kontributor : Khoirul
Berita Terkait
-
Jalur Provinsi Banjarnegara Lumpuh karena Longsor
-
Ngotot Kemudikan Mobil, Ini Sosok Sopir Elf dalam Kecelakaan Maut Kebumen
-
Keluarga Asal Gunungkidul Terlibat Kecelakaan Maut di Daendels Kebumen
-
Hujan Deras, Jalur Banjarnegara-Wonosobo Terputus Akibat Longsor
-
Lahan JJLS Diperlebar, Warga Terdampak Dihimbau Tak Khawatir
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Polisi Ungkap Pembunuhan Advokat di Cilacap, Motif Pelaku Bikin Geleng-geleng
-
UPZ Baznas Semen Gresik Salurkan Bantuan Kemanusiaan bagi Warga Terdampak Bencana Banjir di Sumbar
-
3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
-
7 Destinasi Wisata Kota Tegal yang Cocok untuk Liburan Akhir Tahun 2025
-
Gaji PNS Naik Januari 2026? Kabar Gembira untuk Abdi Negara