SuaraJawaTengah.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tegal, Jawa Tengah menerapkan kebijakan kepada setiap puskesmas dan rumah sakit waijb lapor dalam mengantisipasi virus corona.
"Jangan panik karena akan menimbulkan ketakutan yang berlebihan. Kami tetap siaga mulai dari puskesmas hingga rumah sakit terdekat setiap hari sebelum jam 10.00 pagi, puskesmas wajib melaporkan situasi yang terjadi," kata Kepala Dinkes Kabupaten Tegal, Hendadi Setiadji dalam Rakor Kesiapsiagaan Menghadapi Infeksi Novel Coronavirus (2019-nCov) di Gedung Chandra Kirana Pemkab Tegal, sebagaimana dilansir Ayosemarang.com, Selasa (4/2/2020).
Menurut Hendadi, hingga kini tidak ada laporan infeksi virus corona di wilayah Kabupaten Tegal.
Meskipun demikian, Hendadi mengajak seluruh masyarakat agar tetap waspada terhadap virus tersebut dan perlu mengetahui upaya pencegahannya.
Gejala virus corona, kata dia, dimulai dari gejala demam, batuk pilek, gangguan pernapasan, sakit tenggorokan hingga letih dan lesu.
Namun, perlu digarisbawahi jika penderita tidak pernah berpergian ke negara endemis atau tidak memiliki riwayat berkomunikasi langsung dengan orang China berarti hanya flu biasa.
Tetapi jika penderita gejala tersebut memiliki riwayat, perlu diawasi dan diperiksa lebih lanjut selama 14 hari, kata Hendadi menjelaskan.
Dia mencontohkan, mahasiswa asal Kabupaten Tegal Ahmad Yusuf Faisal Labib (21) yang menempuh pendidikan di Guangzhou, China. Sampai saat ini pihaknya masih memantau kondisi fisik mahasiswa asal Adiwerna itu.
"Kemarin sudah dilakukan pemeriksaan, walaupun saat pemeriksaan tidak terdapat tanda-tanda gejala virus corona. Namun, kita belum memperbolehkan Yusuf untuk keluar atau bepergian dari rumah. Karena kita masih memantaunya selama 14 hari ke depan," jelas Hendadi.
Baca Juga: Kondisi Terkini Pasien Diduga Terjangkit Virus Corona di Tegal
Jika selama 14 hari ternyata Yusuf mengalami gejala yang menjurus pada virus corona, maka Dinkes Tegal akan membawa ke RSUD dr Soeselo, Slawi. Selain itu, juga akan diambil sampel darah untuk dikirimkan ke Laboratorium Kementerian Kesehatan.
Sementara itu, Direktur RSUD dr Soeselo Slawi Guntur Muhammad Taqwin mengatakan, di RSUD dr Soeselo Slawi telah menyiapkan lima ruang khusus isolasi penderita virus corona.
Satu ada di IGD, 3 di bangsal Palm dan satu di ruang ICU, terangnya.
Selain terdapat ruang khusus juga diimbangi dengan perlengkapan khusus mulai dari helm, masker, sepatu hingga pakaian.
Berita Terkait
-
Korban Tewas Virus Corona Melonjak sampai 479 Orang, Per 5 Februari
-
Bandara Soekarno-Hatta Hentikan Sementara Penerbangan Rute China
-
Kondisi Terkini Pasien Diduga Terjangkit Virus Corona di Tegal
-
Bandara Soekarno Hatta Tutup Sementara Penerbangan dari dan ke China
-
Eks Intelijen TNI Sebut Virus Corona Bukan Senjata Biologis
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Lewat RUPSLB, BRI Optimistis Perkuat Tata Kelola dan Dorong Kinerja 2026
-
Kinerja Berkelanjutan, BRI Kembali Salurkan Dividen Interim Kepada Pemegang Saham 2025
-
Ini Tanggal Resmi Penetapan UMP dan UMK Jawa Tengah 2026: Siap-siap Gajian Naik?
-
Melalui BRI Peduli, BRI Hadir Dukung Pemulihan Korban Bencana di Sumatra
-
Mitigasi Risiko Bencana di Kawasan Borobudur, BOB Larang Pengeboran Air Tanah dan Penebangan Masif