Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Sabtu, 15 Februari 2020 | 10:29 WIB
CA (16), siswi SMP Muhammadiyah Butuh korban perundungan, ditenangkan keluarga di rumahnya, Desa Tamansari, Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo, Kamis (13/2/2020). - (Suara.com/Baktora)

Muhammadiyah, kata dia, saat ini berusaha memperbaiki layanan pendidikan bagi masyarakat. Khusus siswi CA akan diberikan pendampingan oleh tim dari Universitas Muhammadiyah Purworejo. SMP Muhammadiyah Butuh berpotensi dikembangkan menjadi sekolah model untuk pendidikan inklusif.

Mu'ti mengatakan Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyatakan prihatin dan sangat menyesalkan terjadinya perundungan di SMP Muhammadiyah Butuh.

Kejadian tersebut, kata dia, sangat bertentangan dengan prinsip dan kebijakan Muhammadiyah yang berusaha mengajarkan sikap dan perilaku welas asih dan sopan santun sebagai ajaran Islam dan budaya bangsa Indonesia yang luhur.

"Atas nama pihak sekolah, PP Muhammadiyah memohon maaf kepada keluarga dan masyarakat karena belum mampu memberikan pelayanan pendidikan yang terbaik. Muhammadiyah mendukung sepenuhnya langkah-langkah pemberian sanksi dan hukuman bagi pelaku perundungan sesuai ketentuan dan hukum yang berlaku," katanya. (Antara)

Baca Juga: KPAI: Stop Sebar Video Bullying Siswi Purworejo

Load More