Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 22 November 2024 | 14:06 WIB
Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang, Yoyok Sukawi-Joko Santoso saat debat kedua di Semarang pada Jumat (8/11/2024). [Istimewa]

SuaraJawaTengah.id - Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang nomor urut 2, Yoyok Sukawi-Joko Santoso (Yoyok-Joss), mengusung sejumlah program unggulan yang dinilai langsung menyentuh kebutuhan masyarakat.

Dua program utama yang ditawarkan adalah pendidikan gratis dan alokasi dana Rp300 juta untuk setiap RW di Kota Semarang, yang setara dengan Rp35 hingga Rp60 juta per RT.

Program-program tersebut menarik perhatian berbagai pihak, termasuk pengamat politik dari UIN Walisongo Semarang, Khalidul Adib.

Menurutnya, pendidikan gratis merupakan kewajiban yang diamanatkan konstitusi dan harus diwujudkan oleh para pemimpin daerah.

Baca Juga: Fenomena di Balik Dukungan Masif Ulama: Mampukah Yoyok-Joss Menangkan Pilwalkot Semarang?

"Program tersebut sangat bagus karena sudah sewajarnya warga mendapatkan fasilitas pendidikan gratis, karena itu amanat konstitusi," ucapnya saat dikonfirmasi di Semarang pada Jumat (22/11/2024).

Selain itu, Adib juga menyambut baik gagasan alokasi dana Rp300 juta per RW, yang menurutnya dapat membantu masyarakat memenuhi kebutuhan infrastruktur dan pemberdayaan sosial.

"Program 300 juta per RW sangat bagus untuk meningkatkan peran RW dalam pembangunan infastruktur maupun pemberdayaan masyarakat," ujarnya.

Desentralisasi Pembangunan

Ketua Relawan Yoyok-Joss, Mochtar Hidayat, sebelumnya menyebut bahwa program Rp300 juta per RW dirancang untuk mendorong desentralisasi pembangunan. Kebijakan ini bertujuan agar pembangunan tidak terpusat hanya di tingkat kelurahan.

Baca Juga: Tim Hukum Andika-Hendi Curigai Netralitas TNI-Polri di Pilkada Jateng, Desak Kapolri Tegas!

“Sejak 2021, setiap kelurahan di Kota Semarang telah menerima alokasi anggaran minimal Rp1 miliar. Dengan anggaran APBD Kota Semarang yang mencapai hampir Rp6 triliun, alokasi Rp300 juta per RW sangat realistis,” ungkap Mochtar.

Ia menjelaskan bahwa program ini telah melalui kajian mendalam dan diskusi dengan berbagai pemangku kepentingan. Dana tersebut nantinya akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan sosial di tingkat RW.

“Program ini sudah masuk dalam visi dan misi pasangan Yoyok-Joss. Sebagian besar anggaran akan dialokasikan untuk infrastruktur, sementara sisanya digunakan untuk pemberdayaan sosial,” tambah Mochtar.

Lebih lanjut, program unggulan ini, menurut Yoyok-Joss, dirancang untuk memberikan dampak langsung kepada masyarakat dan memastikan pembangunan yang lebih merata hingga tingkat akar rumput.

Dengan pendidikan gratis dan dana pembangunan di tingkat RW, pasangan ini berharap dapat menciptakan pemerataan kesejahteraan di Kota Semarang.

Load More