SuaraJawaTengah.id - Sekelompok penimbun masker dan cairan antispetik di Semarang diamankan oleh Polda Jawa Tengah. Dari hasil pemeriksaan pihak polisi, pelaku melakukan penimbunan masker tidak hanya sendirian, mereka saling membantu untuk saling mensuport stock barang.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol. Iskandar F. Sutisna mengatakan, pelaku sudah memberikan keterangan bahwa penimbunan alat kesehatan tersebut sudah pernah dikirim hingga ke luar Jawa Tengah.
"Jadi memang yang dilakukan oleh pelaku itu seperti mata rantai. Mereka sama-sama mensuport barang jika ada kekosongan," jelasnya saat ditemui awak media di Kantor Kapolda Jateng, Rabu (4/4/2019).
Berdasarkan paparan Iskandar, pelaku melakukan proses transaksi jual beli melalui media internet. Karena ada momen Virus Corona mereka memanfaatkannya dengan cara menaikan harga alat kesehatan seperti masker dan antiseptik.
"Biasanya masker hargnya cuma Rp 30 ribu, mereka jual di online bisa sampai Rp 275 ribu. pelaku melakukan ini karena penghasilannya sangat menguntungkan," paparnya.
Sampai saat ini pihak kepolisian sudah mengamankan 3 pelaku di antaranya, A 45, M 24, AU 45. Tiga pelaku tersebut semuanya berasal dari Kota Semarang.
"Semua pelaku yang sudah kita amankan merupakan warga Kota Semarang. Pelaku sudah melakukan keterangan dan peta penjualannya. Untuk itu kami akan mendalami kasus ini," katanya.
Ia menambahkan, dua pelaku tersebut sudah memberikan keterangan terkait beberapa kantong penimbunan di luar Kota Semarang. Untuk itu, ia akan segera mengenjar penimbun alat kesehatan sesuai dengan keteranan para pelaku yang sudah diamankan di Polda Jateng saat ini.
Baca Juga: Antisipasi Virus Corona, Driver Ojol Minta Disediakan Masker
"Pelaku sudah memberikan keterangan. Bahwa ada beberapa kantong yang ada di luar Kota Semarang," katanya.
Berdasarkan barang bukti yang telah diamankan Polda, salah satu pelaku, Ari Kurniawan sudah berhasil menjual 30 kardus masker melalui medi online dari total 40 kardus yang telah dia siapkan. Para pelaku sudah melakukan transaksi jual beli sejak bulan Febuari 2020.
"Para pelaku menjual masker melalui media Facebook. Di postingannya terdapat no kontaknya. Jadi itu awalmulanya mereka melakukan transaksi jual beli," paparnya.
Pihaknya, suda sejak lama curiga karena sepanjang Jalan Pantura mulai dari Brebes hingga Kendal sudah mulai langka stock masker. Untuk itu pihaknya menelusuri melalui Tim Cyber.
"Beberapa daerah di Jalan Pantura sudah meilai langka, akhirnya kita lakukan penelusuran melalui Tim Cyber," paparnya
Sampai saat ini barang bukti yang telah diamankan berupa 40 kardus besar 1 kardus ada 40 box, 1 box ada 50 pcs, 30 kardus sudah terjual melalui online. Sisanya ada 10 kardus 4000 lembar masker dan antiseptik 208 botol.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025
-
5 Rental Mobil di Wonosobo untuk Wisata ke Dieng Saat Libur Akhir Tahun 2025