Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha
Minggu, 08 Maret 2020 | 16:14 WIB
Kondisi bus rombongan 1 SMK Muhammadiyah 1 Gondangrejo yang terlibat kecelakaan di Jl. Tol Madiun-Ngawi Km 599-A Minggu (8/3/2020) dini hari. [Istimewa/Sigit Al Hasan]

SuaraJawaTengah.id - Bus berisi rimbongan siswa SMK Muhammadiyah 1 Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah, terlibat kecelakaan maut dengan truk di Jalan Tol Madiun – Ngawi, Minggu (8/3/2020) dini hari.

Dua orang meninggal dunia dalam kecelakaan maut rombongan siswa Karanganyar itu. Keduanya adalah kru biro wisata bernama Bambang Sri P (30) dan petugas medis Aqmarina Amajida (24).

Seluruh pelajar di dalam bus itu selamat dengan sejumlah luka ringan.

Informasi yang terhimpun Solopos.com—jaringan Suara.com, salah satu bus yang membawa 45 pelajar dari SMK Muhammadiyah 1 Gondangrejo melaju dari Surabaya menuju ke Solo.

Baca Juga: Kecelakaan Maut di Cipali, Daihatsu Grandmax Beradu dengan Truk

Sekitar pukul 04.45 WIB, di Km 599 A Tol Madiun-Ngawi ada truk Mitsubishi berpelat nomor AG 9160 R di depannya di jalur lambat dengan kecepatan 70 km/jam.

Tiba-tiba, bus tersebut menabrak truk dari belakang. Kecelakaan maut bus yang mengangkut rombongan pelajar Karanganyar itu terjadi diduga lantaran pengemudi bus mengantuk.

Kepala Tata Usaha (TU) SMK Muhammadiyah 1 Gondangrejo, Sigit Al Hasan, mengatakan kecelakaan terjadi ketika rombongan dalam perjalanan pulang setelah melakukan kunjungan industri ke Surabaya dan Bali.

Perjalanan Rombongan SMK Muhammadiyah 1 Gondangrejo Karanganyar Awalnya Tanpa Kendala. Total siswa yang ikut dalam kunjungan industri itu sebanyak 280 siswa kelas XI.

“Itu kejadiannya saat perjalanan pulang. Karena kelas XI ada program kunjungan kerja dan study tour ke Surabaya dan Bali. Itu sudah rangkaian kegiatan,” kata dia ketika dihubungi Solopos.com, Minggu (8/3/2020).

Baca Juga: Pencarian Korban Kecelakaan Maut Bus Sriwijaya Resmi Dihentikan

Lantaran kecelakaan maut tersebut, rombongan yang dijadwalkan tiba di Gondangrejo, Karanganyar, pada Subuh baru sampai sekitar pukul 06.30 WIB. Orang tua siswa yang mendengar kabar tersebut sudah menunggu di sekolahan sejak dini hari.

 “Karena kecelakaan jadwal tiba akhirnya mundur. Tapi semua sudah tenang karena anak-anak dan guru dalam keadaan sehat dan selamat. Saat ini semua sudah kembali ke rumah masing-masing,” imbuh dia.

Sementara itu, guru pendamping rombongan siswa, Dwi Sudiarso, mengatakan tidak berada di dalam bus yang mengalami kecelakaan.

Saat peristiwa itu terjadi, bus rombongan yang dia tumpangi sudah jauh di depan dan baru mengetahui kecelakaan tersebut setelah berhenti untuk salat di rest area Km 519.

“Persisnya saya tidak tahu. Bus saya ada jauh di depan. Saya baru dengar setelah salat. Anak-anak di bus [yang kecelakaan] dievakuasi ke bus lain di belakangnya,” papar dia.

Dwi juga menjelaskan, selama perjalanan tidak ada kendala di mesin bus yang mengalami kecelakaan. Saat ini, semua murid sudah di rumah masing-masing dan tidak ada rujukan medis lanjutan.

“Selama perjalanan tidak mogok sama sekali. Semua bagus. Ini peristiwa yang tidak diharapkan semua pihak. Tapi semua murid selamat dan sudah dijemput orang tua. Tidak ada rujukan juga. Semoga semua sehat,” beber dia.

Load More