SuaraJawaTengah.id - Wakil Bupati Kebumen yang juga Ketua Gugus Penanggulangan COVID-19 Arif Sugianto mengumumkan, seorang warganya meninggal dunia setelah dirujuk ke sebuah rumah sakit di Yogyakarta.
Belakangan, Rabu siang (25/3/2020), ia mendapatkan informasi pasien dalam pengawasan itu dinyatakan positif Corona (COVID-19) berdasarkan hasil uji swab. Namun jenazah tidak dibawa pulang ke Kebumen.
"Sudah dikremasi menurut agamanya di luar Kabupate Kebumen," katanya.
Pemkab Kebumen pada hari yang sama juga menetapkan masa tanggap darurat bencana non alam menyusul kejadian itu. Rumah dan tempat usaha korban pun disemprot disinfektan. Keluarga diminta untuk mengisolasi secara mandiri. Termasuk pegawai yang bekerja pada korban
Sementar itu, pada hari yang sama, Rabu (25/3), di Kabupaten Purbalingga, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi juga mengumumkan beberapa warganya yang dinyatakan positif Covid-19.
Tiwi mengatakan, ada tambahan tiga pasien dalam pengawasan yang dinyatakan positif Corona di Purbalingga. Sehingga total pasien positif Corona di daerahnya menjadi empat orang.
Salah satu pasien positif Covid-19 adalah seorang perempuan remaja (15) di Kecamatan Rembang Purbalingga. Gadis tersebut punya riwayat perjalanan dari Jakarta. Dia bekerja di ibu kota pada sebuah usaha restoran.
Kasus lainnya menimpa seorang berusia 43 tahun asal Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga. Dia punya riwayat kerja di Jakarta dan pulang ke Purbalingga.
Adapun kasus ketiga adalah laki-laki berusia 56 tahun asal Kecamatan Bobotsari. Orang tua itu tinggal di Jakarta dan bemaksud mengantar anaknya pulang di Purbalingga.
Baca Juga: 6 Pasien Positif COVID-19, Pemkab Sleman Belum Terapkan Isolasi
"Jadi total ada 4 kasus positif Corona di Purbalingga,"katanya
Menyusul kejadian ini, Pemkab Purbalingga memperpanjang masa belajar siswa di rumah sampai tanggal 13 April 2020. Pihaknya juga memperpanjang masa kerja di rumah bagi ASN sampai tanggal 5 April.
Belajar dari kasus yang ada, Tiwi meminta warganya yang berada di perantauan, terutama di daerah terjangkit agar menahan diri untuk tidak mudik ke kampung halaman. Mobilisasi orang perantauan yang pulang ke daerah menurutnya bisa meningkatkan potensi penyebaran virus Corona di Purbalingga.
"Kami imbau warga di perantauan sementara tidak mudik ke Purbalingga," katanya.
Kontributor : Khoirul
Berita Terkait
-
RS Darurat Covid-19 di Wisma Atlet Hanya Untuk Pasien di Jabodetabek
-
Gara-gara Corona, Rombongan Besan Disuruh Pulang Gagal Ngunduh Mantu
-
Hingga Kamis, RS Darurat Covid-19 di Wisma Atlet Tampung 208 Pasien
-
Terus Bertambah, Jumlah WNI Positif Corona di Luar Negeri Jadi 87 Orang
-
1 PDP di Wonosobo Positif Terjangkit Virus Corona
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Ini Deretan Kesiapan Tol Semarang-Solo Sambut Lonjakan Pengguna Jalan Akhir Tahun
-
UMKM Malessa Tumbuh Pesat, Serap Tenaga Kerja dan Perluas Pasar
-
PKL Semarang Naik Kelas! Kini Punya Manajer Keuangan Canggih di Fitur Aplikasi Bank Raya
-
5 Mobil Bekas Rp50 Jutaan Terbaik 2025: Dari MPV Keluarga Sampai Sedan Nyaman
-
P! Coffee dan BRI Ajak Anak Muda Semarang Lari Bareng, Kenalkan Literasi Finansial