SuaraJawaTengah.id - Rojikin warga Tegal, Jawa Tengah, kini harus mematuhi imbauan dari pemerintah melalui Dinas Kesehatan agar melakukam isolasi mandiri selama dua pekan. Hal itu diberlakukan seusai Rojikin kembali ke kampung halamannya dari Jakarta pada 20 Maret lalu.
Rojikin bercerita, semenjak kepulangannya ke Tegal, ia terus mendapatkan pemantauan dari petugas medis, mulai dari pemeriksaan kesehatan saat tiba hingga mengabarkan perkembangan kesehatan secara rutin setiap hari.
Ia menuturkan, protokol kesehatan tersebut dilakukan bagi setiap perantau yang kembali pulang guna mencegah penyebaran virus corona Covid-19.
Ketua RT setempat bahkan sampai meminta data diri perantau, lengkap dari KTP, Kartu Keluarga hingga nomor telepon untuk diteruskan kepada Dinas Kesehatan.
"Jadi selama 14 hari dipantau terus," ujar Rojikin kepada Suara.com, Jumat (27/3/2020).
Selama berada di Tegal usai dari Jakarta, Rojikin selalu melaporkan kondisi kesehatannya kepada petugas kesehatan.
Beruntung bagi Rojikin, dirinya tidak mengidap gejala serupa Covid-19 sehingga hanya perlu isolasi mandiri tanpa pemeriksaan lanjut di puskesmas atau rumah sakit.
"Alhamdulillah kesehatan kami tetap sama dan stabil terus. Karena kami tetap menyediakan stok multivitamin dan selalu menyeduh jeruk dicampur dengan madu demi menjaga kesehatan kami," tutur Rojikin.
Pada awalnya, kata Rojikin, kepulangannya ke Tegal bersifat sementara karena ingin menengok orang tua yang sedang sakit.
Baca Juga: Begini Suasana Kota Tegal Jelang Lockdown
Ia yang bekerja sebagai karyawan di sebuah toko di Kramatjati, Jakarta Timur, itupun kemudian meminta izin ke kantor untuk pulang.
Namun, karena anjuran harus isolasi diri selama dua pekan, Rojikin memilih untuk mematuhi aturan tersebut, baru kemudoian ia kembali ke Jakarta. Apalagi, dia juga masih harus merawat dan memastikan orang tuanya sembuh.
"Tetap mengikuti aturan selama dua pekan. Insyaallah setelah isolasi selama dua pekan, langsung berangkat beraktivitas kembali ke Jakarta," kata Rojikin.
Sementara itu, terkait protokol kesehatan yang dilakukan pemerintah, Rojikin menyambut baik. Begitu pula dengan rencana dari Pemkot Tegal untuk menerapkan lockdown lokal dalam waktu dekat.
"Langkah dari Pemkot Tegal sudah bagus untuk memantau warganya yang dari luar kota perlu dipantau karena menjaga warganya dari Covid-19. Ini langkah Pemkot Tegal mengambil kebijakan pemerintah supaya penyakit Corona jangan sampai menyebar ke warga Tegal. Lebih baik menjaga dari pada terserang penyakit Covid-19," ujar Rojikin.
Berita Terkait
-
Didesak Sumbangkan Gaji untuk Tangani Corona, Ini Jawaban Pimpinan KPK
-
Tegal Lockdown, Warganya di Luar Daerah Sedih Tidak Bisa Mudik
-
4 Kebijakan Pemda Tangani Corona, dari Tegal Lockdown hingga Hotel Gratis
-
STOP PRESS! Perdana Menteri Inggris Boris Johnson Positif Virus Corona
-
Curhat Petugas Apotek yang Kerap Dicaci Saat Kerja di Tengah Wabah Corona
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
7 Perbedaan Toyota Agya G dan Daihatsu Ayla R yang Perlu Kamu Tahu Sebelum Membeli
-
Fitur Reksa Dana BRImo Jawab Kebutuhan Investasi Nasabah Modern Digital
-
5 Mobil Bekas Irit BBM, Harga di Bawah Rp115 Juta, Pilihan Cerdas Keluarga Muda
-
Sambut Pergantian Tahun, Indosat Siapkan Jaringan 5G Terluas di Semarang, dan Pacu Ekonomi Digital
-
Semarang Diguyur Hujan Ringan: Waspada Potensi Banjir Rob dan Dampak Ekonomi