SuaraJawaTengah.id - Pedagang Pasar Tiban Kota Tegal, Yuliani terpaksa hidup bermodal Rp 80 ribu selama beberapa hari berikutnya. Semenjak ada rencana lokal lockdown dari Pemerintah Tegal, dia tidak bisa lagi berjualan.
Minggu (29/3/2020) pagi tadi, saat berjualan di Pasar Tiban, tiba-tiba Satpol PP mendatangi dan membubarkan dagangannya dengan alasan melanggar peraturan.
"Kami dianggap melanggar undang-undang karena mengadakan kerumunan masa. Kita tiba-tiba disuruh bubar karena bisa menyebarkan Virus Corona di tempat tersebut," jelasnya saat dihubungi Suara.com pada Minggu (29/3/2020).
Yuliani mengaku paham betul soal bahaya Virus Corona. Namun, jika tidak diperbolehkan jualan, Yuliani mengatakan keluarganya akan mati kelaparan sebelum Virus Corona datang. Apalagi pemerintah tidak memberi sedikitpun kompensasi ekonomi kepadanya.
"Seharusnya ada kompensasi ekonomi. Kalau hanya dilarang jualan, kita bisa makan dari mana? Keluarga saya bisa mati sebelum Virus Corona datang, kalau tidak jualan. Jualan baju merupakan satu-satunya penghasilan saya," paparnya.
Sekitar dua pekan, Yuliani juga tidak bisa berdagang karena ada rencana untuk local lockdown. Bahkan, untuk makan keluarganya, Yuliani harus menjual perhiasannya untuk membeli kebutuhan hidup dan keluarganya.
Saat ini, dia mempunyai empat anak dan yang paling kecil masih berumur empat tahun. Masih banyak kebutuhan yang harus diberikan kepada anaknya.
"Untuk melengkapi kebutuhan hidup selama dua pekan itu saya jual perhiasan. Mau gimana lagi? Tolong kepada pemerintah, kalau seperti ini keluarga saya bisa mati sebelum ada Virus Corona datang," keluhnya.
Ia bersyukur, sebelum dibubarkan Satpol PP, pada Minggu pagi tadi sempat menjual dua potong baju. Dari dua potong baju yang terjual, Yuliani mendapatkan uang Rp 80 ribu. Uang tersebut akan digunakan untuk hidup selama masa lokal lockdown.
Baca Juga: Lockdown di Tegal, Pedagang Sayur: Kalau Tidak Ada Kompensasi Mau Gimana?
"Saya bersyukur tadi pagi masih bisa melayani dua pembeli, saya dapat Rp 80 ribu untuk hidup keluarga saya," ungkapnya.
Terkait rencana Pemkot Kota Tegal untuk local lockdown, sebenarnya Yuliani sangat senang hati menerimanya. Namun, dengan syarat ada kompensasi dan jaminan untuk hidup.
"Kalau ada kompensasi dan jaminan, kita dengan senang hati akan diam di rumah. Tidak hanya hitungan bulan saja. Kalau seperti itu selama satu tahun juga kita ikhlas," imbuhnya.
Sampai berita ini ditayangkan, Yuliani belum pernah mendengar sosialisasi terkait jaminan dan kompensasi ketika terjadi local lockdown. Dia hanya mendengar agar diam di rumah dan kurangi aktivitas di luar rumah.
Untuk diketahui, aksi pembubaran pedagang di Pasar Tiban Kota Tegal sempat viral. Terlihat beberapa petugas membubarkan pedagang yang sedang berjualan dan mendapat protes dari para pedagang.
Kontributor : Dafi Yusuf
Berita Terkait
-
Lockdown di Tegal, Pedagang Sayur: Kalau Tidak Ada Kompensasi Mau Gimana?
-
Cegah Corona, Media Lawan Covid19 Serukan Kampanye #JanganMudik
-
Lockdown RT Hingga Kampung di Berbagai Daerah Indonesia
-
6 Daerah di Indonesia Terapkan Karantina Wilayah Cegah Penyebaran Covid-19
-
Patroli Keliling Bubarkan Kerumunan Warga untuk Cegah COVID-19
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota