Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha | Rifan Aditya
Kamis, 02 April 2020 | 07:30 WIB
Bupati Banyumas Achmad Husein berusaha menenangkan warga. [Tangkapan layar video dari WAG]

SuaraJawaTengah.id - Khayatul Makky, pengasuh Pondok Pesantren Tanbighul Ghofilin Alif Baa, Kecamatan Bawang, Banjarnegara, Jawa Tengah menawarkan tanahnya dipakai untuk menguburkan jenazah korban virus corona (Covid-19).

Pria yang dikenal dengan nama Gus Khayat ini merasa prihatin dengan terjadinya penolakan jenazah korban corona di Banyumas.

Hal ini disampaikannya melalui video yang beredar di media sosial yang diunggah oleh akun Twitter @andrikomplong, Rabu (1/4/2020).

Dalam video berdurasi 1.35 menit itu, Gus Khayat berkata, "Peristiwa yang terjadi di Purwokerto, Banyumas, atas wafatnya saudara kita, saya sangat prihatin sekali dengan kejadian penolakan yang seperti itu".

Baca Juga: Jenazah Positif Corona Ditolak Warga Banyumas, Bupati Turun ke Kuburan

Ulama di Banjarnegara ini percaya bahwa virus corona memang sangat berbahaya. Namun ia menyesalkan sikap orang-orang terhadap jenazah korban penyakit tersebut.

"Yang namanya mempulasarakan jenazah itu adalah fardu kifayah, kewajiban bagi umat Islam. Maka bagi siapapun yang merasa beragama Islam mohon agar tidak memperlakukan jenazah seperti itu," ucapnya.

Gus Khayat menawarkan tanahnya untuk penguburan jenazah korban virus corona (twitter/andrikomplong)

Ia kemudian mengizinkan orang-orang memakai tanah miliknya untuk menguburkan jenazah pasien Covid-19.

"Saya, Khayatul Maki dari pengasuh Pondok Pesantren Alif Baa, siap apabila ada yang menolak jenazah yang kena virus corona saya punya tanah yang sangat luas, puluhan hektar, silahkan dimakamkan di tempat kami," katanya.

Ia menambahkan, "Benar saya sungguh prihatin, istigfar, semua yang menolak".

Baca Juga: Video Bupati Banyumas Ngamuk Warganya Tolak Penguburan Mayat Pasien Corona

Jasad Pasien Corona di Banyumas Ditolak Warga

Load More