Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana
Senin, 27 April 2020 | 11:36 WIB
Warga melihat dari dekat kondisi rumah korban penyekapan di Sidowayah, Polanharjo, Klaten, Minggu (26/4/2020). (Istimewa/Dok. Pemdes Sidowayah)

SuaraJawaTengah.id - Pelaku pencurian di Sidowayah Klaten disebut-sebut seorang wanita bertubuh tambun. Saat melancarkan aksinya, pelaku mengenakan daster.

Hal itu diungkapkan korban bernama Nunik (48), warga Sidomulyo, Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo. Pelaku yang sempat menyekap Nunik itu pun terlihat mengenakan jilbab.

Dilansir dari Solopos.com, aksi pencurian itu bermula saat Nunik berniat wudu ke kamar mandi yang ada di depan rumahnya, Minggu (26/4/2020) sekitar pukul 4.45 WIB. Saat keluar, ia melihat pintu rumahnya dalam keadaan terbuka. Ia tak sadar jika rumahnya baru saja disatroni perampok.

Sewaktu Nunik kembali ke rumahnya, tiba-tiba dirinya disergap pencuri. Lantaran ukuran tubuh Nunik lebih kecil, Nunik tak mampu melawan sergapan pencuri itu.

Baca Juga: Telepon Ravio Patra Sebelum Ditangkap, Sosok AKBP HS Akhirnya Terungkap!

Nunik pun diancam akan dibunuh jika berteriak atau pun melawan. Seorang pencuri itu meminta Nunik menunjukkan barang berharga yang dimilikinya.

Seusai Nunik menunjukkan sebuah almari berisi perhiasan dan uang tunai, pelaku menyekap korban dengan mulut tersumpal lakban dan kedua tangan terikat. Pencuri lantas mengembat perhiasan dan uang tunai Rp1 juta.

Sukses menggasak harta korban, pelaku kabur meninggalkan Nunik di ruang tengah rumahnya. Nunik sepat disekap selama 10-15 menit.

Di hadapan aparat keamanan dan pamong desa di Sidowayah, Nunik mengaku encuri yang telah masuk ke rumahnya itu berjenis kelamin perempuan dengan perawakan tambun. Saat mencuri, pencuri itu mengenakan jilbab dan daster.

Terdengar Suara Gaduh

Baca Juga: Viral Ibu dan Anak Pelukan di Ambulans, Tertular Corona saat Ayah Pulang

Suara gaduh yang muncul dari dalam rumah Nunik itu sebenarnya didengar tetangga terdekat. Namun, para tetangga tak menyangka rumah Nunik telah disatroni maling.

Load More