Bayaran Mbah Minto Sekali Bikin Konten Naik, Makin Banyak yang Nonton

SuaraJawaTengah.id - Harga bayaran Mbah Minto, nenek dari Klaten yang viral karena video di Youtube itu jadi naik. Sekarang Mbah Minto dibayar ratusan ribu sekali bikin konten Youtube.

Mbah Minto, nenek berusia 70 tahun. Dia mendadak viral di media sosial berkat vlog parodi gagal mudik. Video viral tersebut diunggah di channel Youtube milik Ucup.

Dalam vlog itu Mbah Minto cukup menirukan percakapan dan gaya yang diarahkan Ucup alias Muhammad Sofyan. Rupanya itu bukan kali pertama Ucup mengajak Mbah Minto membuat video blog.

Awalnya Ucup memberikan uang senilai Rp 20.000 kepada Mbah Minto sebagai bayaran per konten yang dibuat. Siapa sangka gaya Mbah Minto yang lugu justru menarik perhatian warganet.

Baca Juga: 5 Fakta Mbah Minto, Youtuber Nenek-nenek yang Lagi Viral

Ucup mengakui pengikut Instagram dan Youtube miliknya bertambah setelah mengunggah sejumlah vlog yang dibintangi Mbah Minto. Seiring ramainya video Mbah Minto garapan Ucup, dia pun memberikan uang lebih yakni Rp 200.000 - Rp 300.000 per konten.

Kini, nama Mbah Minto semakin terkenal berkat sejumlah vlog yang diunggah Ucup. Bahkan, Mbah Minto yang berasal dari Selorejo RT005/RW 017, Krakitan, Bayat, Klaten, mendapat THR dari Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.

THR dari Ganjar Pranowo untuk Mbah Minto diberikan lewat Ucup. Ucup mengatakan uang honor vlog dan THR yang diterima dia simpan sesuai mandat dari putra Mbah Minto.

Ganjar Pranowo juga memberikan bantuan sembako kepada Mbah Minto. Mbah Minto merasa sangat senang dengan bantuan itu meski tidak tahu yang memberinya adalah pejabat nomor satu di Jawa Tengah.

Sepedaan di Karanganyar pada Malam Hari Bakal Diangkut Satpol PP

Baca Juga: Youtuber Nenek-nenek Mbah Minto Dapat THR dari Gubernur Ganjar

"Respons Mbah Minto pas dapat bantuan ya ngguya-ngguyu, terima kasih. Tapi kan simbah udah sepuh dan hidup sendiri. Dari dulu udah terbiasa dikasih bantuan tetangga terdekatnya. Jadi kalau dapat bantuan ya beliau gak tau dari siapa. Bahkan pejabat juga gak tahu. Tahunya pemerintah," ujar Ucup kepada Solopos.com, Minggu (4/5/2020) kemarin.