Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Rabu, 20 Mei 2020 | 08:07 WIB
Pelaku perampokan kerabat sendiri di Sragen. (Foto: via Solopos.com)

SuaraJawaTengah.id - Seorang pria bernama Paryadi (49), warga di Dukuh Pelem, Desa Jembangan, Plupuh, Sragen, ditangkap polisi usai merampok kerabatnya sendiri pada Jumat (17/5/2020) dini hari.

Aksi kriminalitas itu terungkap akibat gelagat Paryadi yang dicurigai warga setempat. Ia masih beruntung tak sempat dihakimi warga setelah merampas handphone dan uang milik kerabatnya sendiri.

Dilansir dari Solopos.com (jaringan Suara.com) Paryadi beraksi pada Jumat malam dengan merampas uang senilai Rp 2,5 juta dan ponsel dari tangan Puji Hastuti (30) dan Ngatimin (38). Korban merupakan pasangan suami istri asal Dukuh Duwet, Jembangan, yang sejatinya masih memiliki hubungan keluarga dengan pelaku.

Dalam aksinya, sembari membawa sebilah parang Paryadi mengadang pasutri yang berniat kulakan (membeli) sayuran di Pasar Gabugan, Tanon, sekitar pukul 02.20 WIB, menggunakan.

Baca Juga: Tembak Pegawai Kantor Ekspedisi, Polisi Buru Rampok yang Gondol Rp 232 Juta

Dengan memaksa, Paryadi meminta tas berisi uang tunai Rp 2,5 juta dan ponsel yang dibawa Puji Hastuti. Setelah itu, Paryadi melarikan diri ke area persawahan.

Usai peristiwa itu, Paryadi kemudian pulang ke rumahnya dengan napas tersengal-sengal. Sekelompok pemuda yang sedang ronda pun sempat curiga dengan gelagat Paryadi.

Menghilangkan Jejak

Sesampainya di rumah, Paryadi dibuat pusing dengan ponsel Samsung hasil rampasan yang berdering karena telepon masuk dari saudara korban. Lantaran tidak bisa mematikan ponsel itu, Paryadi lantas memukulnya dengan sabit hingga pecah.

Selanjutnya, Paryadi mencoba menghilangkan jejak dengan membakar tas milik korban. Dia kemudian pergi ke masjid untuk mengumandangkan azan subuh. Selama ini ia memang dikenal sebagai muazin di kampungnya.

Baca Juga: Dorr! Kantor Ninja Express Disatroni Rampok, Satu Karyawan Kena Tembak

Tetapi kala itu Paryadi tampak gugup hingga salah melafalkan kumandang azan. Warga pun mendengar ada kesalahan pada lafal azan yang dikumandangkan Paryadi.

Load More