Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Senin, 25 Mei 2020 | 16:09 WIB
Tempat indekos milik BE yang menjadi lokasi penangkapan REP, di Kampung Losari RT 005/RW 001 Kelurahan Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, Senin (25/5/2020). [Solopos]

SuaraJawaTengah.id - Penangkapan terduga teroris asal Sumatera Barat di Desa Gentan, Kecamatan Baki, Sukoharjo pada Kamis (21/5/2020) oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri ternyata juga dilakukan di wilayah lain. Tepatnya di Kampung Losari, Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo.

Pada lokasi di Semanggi, satu terduga teroris ditangkap polisi. Dari hasil sementara, diduga kedua terduga teroris saling berhubungan. Untuk diketahui, terduga teroris berinisial REP asal Tanah Datar, Sumatra Barat, ditangkap di Kelurahan Semanggi, sedangkan rekannya BE ditangkap di Gentan.

Ketua RT 005/RW001 Kelurahan Semanggi Sukino mengatakan, BE merupakan warga di lingkungannya. Dia diketahui tinggal di Solo sejak 2016. Sedangkan, REP indekos di tempat BE selama sebulan terakhir.

“BE juga berasal dari Sumatera Barat. Namun setelah menikah dengan warga kami, alamatnya pindah ke sini. Dia mengelola indekos tersebut bersama istrinya,” katanya seperti dilansir Solopos.com pada Senin (25/5/2020) siang.

Baca Juga: Densus 88 Tangkap Seorang Warga Tanah Datar Diduga Jaringan Teroris JAD

Sukino mengemukakan, kronologi penangkapan terduga teroris di Semanggi tersebut terjadi pada Kamis lalu. Saat itu, dia dipanggil petugas kepolisian berpakaian sipil untuk menunjukkan tempat tinggal BE. Stelah diantar ke lokasi tujuan, petugas kemudian menangkap REP yang saat itu sedang berada di tempat indekos. Petugas kemudian menggeledah kamar keduanya dan menyita belasamn buku.

“Saya dan petugas linmas kelurahan diminta menyaksikan proses penggeledahan itu. Saya melihat di depan pintu, sedangkan petugas Linmas ikut masuk ke dalam. Kejadian sekitar pukul 12.30 WIB,” ungkap Sukino.

Sukino mengakui, selama sebulan tinggal di Semanggi, REP belum pernah menyerahkan salinan kartu identitasnya kepada pengurus RT. Dia juga mengaku, sudah beberapa kali meminta BE untuk menyerahkan salinan identitas REP, namun yang bersangkutan terus mengelak.

“Kalau dimintai KTP, bilangnya REP sedang pergi begitu, beberapa kali,” ucapnya.

Lebih lanjut, Sukino mengatakan selama ini interaksi BE dengan warga sekitar cukup bagus. BE diketahui berjualan online berbagai macam barang bersama istrinya.

Baca Juga: Sinopsis London Has Fallen, Penyerangan Teroris terhadap Presiden AS

"Tapi, akhir-akhir ini jualan masker. Sedangkan REP informasinya berjualan buah. Dia nggak pernah keluar, kalau keluar paling ya sama BE," kata Sukino.

Tempat indekos yang menjadi lokasi penangkapan terduga teroris tersebut, memiliki 11 kamar, termasuk yang ditempati BE sebagai pengelola.

“Indekos itu punya mertuanya kemudian dipasrahkan ke BE,” imbuh Sukino.

Sementara itu, tetangga indekos BE, Wahyudi menyebut BE kerap berinteraksi dengan warga dan tidak tampak memiliki aktivitas mencurigakan.

“Sepertinya tidak ikut kegiatan yang aneh-aneh. Orangnya baik. Kalau REP, saya tidak kenal,” katanya.

Sementara Kapolresta Solo Kombes Andy Rifai, membenarkan terjadinya penangkapan terduga teroris tersebut.

“Indekosnya di Pasar Kliwon. Pengembangan dari Sumatra Barat. Ada 11 buku yang disita. Terkait perannya, Densus yang lebih tahu. Kami cuma membantu menggeledah rumah,” katanya.

Load More