Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Senin, 01 Juni 2020 | 14:44 WIB
Saat pria misterius jatuh di depan Kantor Pos Johar Kota Semarang. [Dok.Istimewa]

SuaraJawaTengah.id - Pria paruh baya terjatuh secara misterius di depan Kantor Pos Johar, Kota Semarang. Sempat diduga warga tersebut terjatuh karena Covid-19, sehingga membuat warga yang di sekitarnya takut untuk menyentuhnya.

Salah satu saksi, Bastian Widodo (30) mengatakan, pria tersebut sempat antre untuk mengambil bantuan sosial (bansos) yang lokasinya berdekatan dengan Kantor Pos Johar. Menurutnya, warga tersebut datang mengambil bantuan bansos bersama putranya.

"Dia itu mau ambil bansos bantuan Covid-19. Dia datang bersama anak laki-lakinya saat kejadian," jelasnya di lokasi kejadian, Senin (1/6/2020).

Sebelum terjatuh, pria tersebut sempat berkomunikasi dengannya. Saat itu, pria tersebut mengaku ingin mengurus surat kehilangan agar bisa mendapatkan bansos. Namun, selang beberapa detik pria tersebut jatuh secara tiba-tiba.

Baca Juga: Geger Lelaki Tewas Mendadak di Depan Apotek Satria Jalan S Parman

"Saat itu sempat komunikasi dengan saya, wajarlah saat itu saya tarik uang parkir kan. Terus dia bilang, nanti mau balik lagi. Mau urus surat kehilangan dulu," katanya.

Karena keadaan mendesak, akhirnya Bastian membolehkan pria tersebut untuk pergi. Namun selang beberapa detik, tak ada angin tak ada hujan, pria tersebut tiba-tiba jatuh tersungkur ke tanah hingga bagian wajahnya terluka.

"Ya saya kaget, kan tidak ada angin tidak ada hujan tiba-tiba dia jatuh," ujarnya.

Melihat pria tersebut tak sadarkan diri, salah satu polisi yang kebetulan berjaga di kantor pos saat itu menghubungi ambulans. Namun, mobil ambulans tak kunjung datang.

Akhirnya, pria tersebut terpaksa dibawa ke rumah sakit menggunakan mobil angkutan. Namun, berdasarkan kesaksian para saksi, pria tersebut sudah meninggal sebelum dibawa ke rumah sakit.

Baca Juga: Pergi ke Medan dan Batam, Warga Jambi Tanpa Gejala Mendadak Positif Corona

"Ambulansnya tidak datang-datang. Kita menunggu sekitar 30 menitan namun ambulansnya tak kunjung datang. Akhirnya, terpaksa kita pakai mobil angkot," jelasnya.

Load More