SuaraJawaTengah.id - Lima tahun sudah keluarga miskin di gudang angker bekas pabrik es yang terkenal angker di wilayah Jajar, Laweyan, Solo, hidup tanpa listrik maupun sumber air. Kehidupan mereka tidak mudah.
Kendati begitu, Agus Prayitno, 35, dan Noviyanti, 36, memilih untuk tinggal di bekas gudang pabrik es itu. Padahal, mereka sudah mendapatkan tawaran untuk tinggal di indekos dan dibayari sewanya.
Tawaran kediaman gratis itu ditolak. Mereka memilih tinggal di bangunan yang hampir 80 persen sudah rusak itu. Tanpa aliran listrik PLN dan tanpa memiliki sumber air, Agus sebagai kepala keluarga kerap harus menahan malu saat harus meminta bantuan orang lain.
Untuk memenuhi kebutuhan penerangan di malam hari, keluarga miskin di gudang angker Jajar, Solo, itu mengandalkan daya dari aki. Agus pun harus menumpang kepada tetangga untuk mengisi daya aki.
Sedangkan untuk kebutuhan air, keluarga Agus mengandalkan air dari klinik tak jauh dari gudang itu. Minggu (21/6/2020) siang itu, dua ember plastik berukuran kecil Noviyanti bawa keluar pagar seng yang mengelilingi tanah kosong itu.
Dengan berjalan perlahan, Noviyanti melalui jalan setapak di antara tingginya semak belukar. Sementara itu, Agus tengah bersiap berangka kerja di warung wedangan tak jauh dari gudang itu.
Sumur Tanah
Setelah membuka keran air di halaman klinik, Noviyanti bergegas mengisi ember ukuran lima liter itu. Dengan menyeimbangkan ember itu, Novi berjalan kembali menuju gudang yang mereka tinggali. Sekitar 500 meter jauhnya melalui Jl Prof Soeharso.
Papan dan MMT bekas ditata di gudang angker yang dihuni keluarga miskin di Jajar, Solo, itu sehingga menyerupai ruangan berukuran kurang dari satu meter persegi. Di situ ada ember besar sebagai tempat menyimpan air.
Baca Juga: Tinggal di Gudang Angker, Agus Tutupi Aktivitas Keluarga dengan Pagar Seng
"Dahulu kami memiliki sumur tanah, tapi karena hujan terus menerus sumur itu akhirnya tertutup tanah," papar Agus seperti dikutip dari laman Solopos.com--jaringan Suara.com--, Senin (22/6/2020).
Setiap sore, mereka harus menyimpan air sebanyak mungkin untuk persediaan saat si sulung hendak berangkat sekolah. Seusai memandikan putra sulungnya, Noviyanti mengantar anaknya itu ke sekolah.
Dengan berjalan kaki, ibu dan anak laki-lakinya itu menempuh jarak sekitar dua kilometer dari gudang angker tempat tinggal keluarga miskin di Jajar, Solo, itu ke sekolah. Saat mengantar putra sulungnya, Novi menggendong putri bungsu berusia 1,5 tahun itu.
Anak saya tidak pernah mengeluh meski berjalan kaki. Saya tahu anak anak saya merupakan sosok yang kuat," ujar dia.
Saat malam hari, gelap gulita dan binatang malam sudah akrab dengan keluarga Agus. Sudah lima tahun mereka terbiasa dengan gangguan makhluk halus maupun berbagai jenis ular berbisa.
"Kalau ular sangat banyak, tetapi sudah biasa saja. Memang gelap, tapi ada beberapa lampu yang saya gunakan. Saya menggunakan aki untuk listriknya," papar dia.
Tag
Berita Terkait
-
Cuma Pakai Rice Cooker, Begini Cara Mudah Membuat Nasi Liwet Lezat
-
Covid-19: Wayang Orang di Solo Tetap Pentas, Bisa Disaksikan di Dunia Maya
-
Ungkap Jasa Hoegeng dan 2 Tokoh Nasional, Ganjar: Kita Terasa Kecil
-
Tepat Setahun, Netizen Kenang Hilangnya Ferry Anto Legenda Persis di Bantul
-
Tinggal di Gudang Angker, Agus Tutupi Aktivitas Keluarga dengan Pagar Seng
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Danantara dan BP BUMN Hadirkan 1.000 Relawan, Tegaskan Peran BUMN Hadir di Wilayah Terdampak
-
Turunkan Bantuan ke Sumatera, BRI Juga akan Perbaiki dan Renovasi Sekolah
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan