Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Sabtu, 27 Juni 2020 | 15:53 WIB
Kawasan Wisata Baturraden. (Suara.com/Anang)

SuaraJawaTengah.id - Kawasan wisata Baturraden yang berada di lereng selatan Gunung Slamet, Kabupaten Banyumas secara resmi telah dibuka secara terbatas mulai hari ini. Hanya saja pada pembukaan kali ini masih dalam tahap uji coba dengan membatasi jumlah pengunjung sebanyak 500 orang yang sudah melakukan registrasi secara online.

Pembukaan kawasan wisata Baturraden secara terbatas tersebut membuka harapan kembali kepada para pedagang yang telah lama tutup, untuk memutar roda perekonomian yang selama empat bulan ini mati suri.

Parsino (38), pedagang pakaian khas Baturraden mengaku lega dengan dibukanya kembali kawasan wisata Baturraden meskipun secara terbatas. Namun, ia merasa was-was juga jika ada banyak pengunjung yang datang.

"Senang tidak senang sih mas, kondisinya lagi begini. Tetap merasa was-was juga, karena tidak menutup kemungkinan pengunjung yang datang dari luar kota membawa penyakit Covid-19. Penyakit ini kan tidak keliatan, lain halnya sama penyakit gatel sih jelas keliatan," katanya saat ditemui di lokasi, Sabtu (27/6/2020).

Baca Juga: Kawasan Wisata Baturraden Purwokerto Dibuka, Tak Layani Uang Tunai

Ia mengaku selama tidak berdagang dalam kurun waktu empat bulan ini, hanya di rumah saja. Ia beralih menjadi buruh serabutan selagi mampu dikerjakan.

"Saya kerjanya semrawutan, namanya harian lepas kadang ya ngecat rumah, sembarang, yang penting saya mampu kerjakan ya saya lakukan," jelasnya.

Sebelum adanya pandemi covid-19, dalam sehari ia mampu menjual hingga senilai Rp 5 juta. Ia mendapat keuntungan sepuluh persen dari total penjualan selama sehari.

"Saya sudah 6 tahun berdagang pakaian seperti ini. Sebelumnya saya menjual tanaman sebelum ada kios-kios seperti ini. Ya semoga saja pandemi ini segera selesai, biar saya bisa berdagang dengan tenang," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pariwisata, Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyumas, Wahyono mengatakan pembukaan ini termasuk dalam tahap uji coba. Meskipun gratis, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh para pengunjung.

Baca Juga: Hujan Es dan Angin Kencang Terjang Baturraden, Atap Rumah Warga Rusak

"Kuota kita batasi memang kepada 500 pengunjung, untuk mereka yang berusia di atas 5 tahun dan di bawah 70 tahun. Setiap pengunjung menggunakan aplikasi Mas Basid. Dimana aplikasi ini berbasis NIK. Sehingga mereka yang sudah melakukan registrasi bisa diketahui berasal dari daerah mana," jelasnya.

Load More