SuaraJawaTengah.id - Ada yang beda dari sebuah warung yang terletak di Jalan HOS Partoadiwijoyo Banjarnegara Jawa Tengah. Rumah Makan Rakyat, demikian nama yang tertulis cukup besar di muka warung itu. Menariknya, pelanggan yang berkunjung di warung ini bebas makan tanpa harus membeli.
Meski gratisan, menu yang disediakan warung itu bukan murahan. Lauknya pun gonta-ganti tiap hari, mulai telur, daging ayam, hingga daging sapi yang tentunya bergizi. Ada juga lauk pendukung lain misalnya olahan sayur. Tempat makan juga higienis dengan ruangan cukup luas.
Layaknya warung makan, ada orang yang bertugas melayani dan menyiapkan makan untuk pelanggan. Pelanggan tinggal makan di bangku yang disediakan, lalu pulang tanpa harus membayar.
"Rumah makan dibuka sudah seminggu ini," kata Akhmad Fajar, relawan yang mengurus bagian dapur The Pikas Banjarnegara, Sabtu (27/6).
Bedanya, pelayan di sini bukan pengusaha tempat makan atau karyawan, melainkan relawan yang melayani tanpa imbalan. Segala kebutuhan warung makan ini pun bukan dari modal perorangan dengan orientasi keuntungan. Melainkan, modal dari donasi para dermawan yang tak berharap profit.
Mereka yang menjadi pelanggan di rumah makan gratisan ini rata-rata kaum dhuafa yang merasakan kerasnya kehidupan kota.
"Sebenarnya kami tidak membatasi untuk kaum dhuafa. Karena dampak Covid 19 ini kan hampir semua lapisan masyarakat merasakan,"katanya
Ternyata, banyak warga yang membutuhkan makan untuk bertahan hidup di kota. Buktinya, warung itu selalu ramai diserbu masyarakat yang menahan lapar. Mulai pemulung, pedagang keliling, tukang parkir, petugas kebersihan, tukang becak, hingga kusir andong.
Dari acara makan itu, kepada penjaga warung, sebagian mereka mengeluhkan kehidupan ekonominya yang sulit di masa pandemi. Penghasilan mereka menurun tajam sejak wabah melanda. Padahal kebutuhan rumah tangga terus mengejar, termasuk untuk membayar kontrakan.
Baca Juga: GEGER Nenek-nenek Positif Corona Setelah Makan Mie Instan di Gresik
Di tengah penghasilan yang terpuruk, mereka yang kerja seharian tetap harus memikirkan makan, terutama saat siang. Ada yang membawa bekal makanan dari rumah, namun tak jarang mereka harus membeli di rumah makan sehingga mengurangi pendapatannya.
"Paling tidak kalau makannya di sini, bisa mengurangi beban mereka,"katanya
Fajar mengatakan, ide mendirikan rumah makan gratis ini bermula dari kegiatan dapur umum saat ramadan oleh lintas komunitas. Saat itu, pihaknya setiap hari membagikan ratusan bungkus makanan untuk kaum dhuafa. Ramadan lalu terasa lebih berat karena bebarengan dengan masa pandemi Covid 19. Selesai Ramadan, wabah Covid 19 ternyata belum juga berlalu hingga sekarang.
Banyak masyarakat terdampak ekonominya karena wabah yang berlarut-larut. Karena itu pihaknya berinisiatif melanjutkan kegiatan sosial itu namun dengan cara yang beda. Bukan dapur umum lalu makanan dibagikan ke yang membutuhkan.
Mereka mendirikan rumah makan dengan menu gratisan. Program ini dimotori Pesantren Bisnis Indonesia yang isinya para pengusaha muslim.
Masyarakat yang merasa membutuhkan atau lapar bisa mampir ke warung untuk makan. Relawan berbagi tugas untuk menyukseskan program itu. Ada yang berjaga di warung melayani pelanggan. Yang lain bertugas memasak di dapur The Pikas dengan menu bervariasi.
Berita Terkait
-
Mengenal COVID-19 'Stratus' (XFG) yang Sudah Masuk Indonesia: Gejala dan Penularan
-
Kenali Virus Corona Varian Nimbus: Penularan, Gejala, hingga Pengobatan Covid-19 Terbaru
-
Mengenal Virus Corona Varian Nimbus, Penularan Kasus Melonjak di 13 Negara
-
7 Fakta Kenaikan Kasus COVID-19 Dunia, Thailand Kembali Berlakukan Sekolah Daring
-
Pasien COVID-19 di Taiwan Capai 41.000 Orang, Varian Baru Corona Kebal Imunitas?
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025
-
5 Rental Mobil di Wonosobo untuk Wisata ke Dieng Saat Libur Akhir Tahun 2025