SuaraJawaTengah.id - Sebanyak 26 saksi mengaku telah membayar sejumlah uang mulai Rp 10 juta sampai Rp 65 juta ke Dirut PDAM Kabupaten Kudus untuk pengangkatan pegawai atau jual beli jabatan.
Asisten Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Tengah Ketut Sumedana mengatakan, sebenarnya sudah ada 27 saksi yang diperiksa, namun yang sudah mengakui telah memberikan uang ke Dirut PDAM Kabupaten Kudus baru 26 saksi.
"Untuk jumlahnya memang beda-beda menyesuaikan tingkat jabatan. Kalau semakin tinggi jabatan, akan semakin mahal bayarnya," jelasnya di Kejati Jateng, Senin (27/7/2020).
Selain pernyataan dari para saksi, pihaknya telah menyita beberapa alat bukti seperti dokumen-dokumen beserta bukti transaksi pembayaran dari pihak yang diperas untuk transaksi jual beli jabatan di lingkaran PDAM Kudus.
Baca Juga: Suap Jual Beli Jabatan di Kemenag, Romahurmuziy Dituntut 4 Tahun Penjara
"Sampai saat ini bukti-bukti telah terkumpul. Tidak hanya pengakuan para saksi melainkan juga ada bukti transaksi," ujarnya.
Ia menduga, adanya transaksi jual beli jabatan di PDAM Kudus karena struktur organisasi di perusahaan penyedia air minum di Kabupaten Kudus yang belum memadai.
Jika Ketut menghitung, PDAM Kudus mempunyai sekitar 3 ribu pelanggan. Menurutnya, angka tersebut sangat banyak mengingat jumlah Direksi PDAM Kabupaten Kudus hanya satu orang.
"Satu orang itu kurang, seharusnya ada tiga direksi," katanya.
Seperti diketahui, sebelumnya Direktur PDAM Kudus Ayatullah Humaini dan pemilik Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Mitra Jati Mandiri, Sukma Oni Irwadani sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Baca Juga: Kasus Jual Beli Jabatan, Eks Menag Lukman Jadi Saksi Romahurmuziy
Kontributor : Dafi Yusuf
Berita Terkait
-
7 Anak Buah Terlibat Judi Online, Kajati Jateng: Segera Kami Tindak!
-
KPK Tangkap Kristian Wuisan, Salah Satu Tersangka Perkara Korupsi Gubernur Maluku Utara
-
Korupsi Rp 66 Miliar, Eks Bupati Cirebon 'Hanya' Didenda Rp1 Miliar
-
Teka-Teki Kasus Jual Beli Jabatan, Menteri Syahrul Yasin Limpo Dibidik Sejak Tahun Lalu?
-
Pernah Ngomong Berani Injak Al Quran, Plt Bupati Bogor Minta Maaf: Manusia Tempatnya Khilaf
Terpopuler
- Tersandung Skandal Wanita Simpanan Vanessa Nabila, Ahmad Luthfi Kenang Wasiat Mendiang Istri
- Gibran Tinjau Makan Gratis di SMAN 70, Dokter Tifa Sebut Salah Sasaran : Itu Anak Orang Elit
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- Dibongkar Ahmad Sahroni, Ini Deretan 'Dosa' Ivan Sugianto sampai Rekening Diblokir PPATK
- Pernampakan Mobil Mewah Milik Ahmad Luthfi yang Dikendarai Vanessa Nabila, Pajaknya Tak Dibayar?
Pilihan
-
Patut Dicontoh! Ini Respon Eliano Reijnders Usai Kembali Terdepak dari Timnas Indonesia
-
Ada Korban Jiwa dari Konflik Tambang di Paser, JATAM Kaltim: Merusak Kehidupan!
-
Pemerintah Nekat Naikkan Pajak saat Gelombang PHK Masih Menggila
-
Dugaan Pelanggaran Pemilu, Bawaslu Pantau Interaksi Basri Rase dengan ASN
-
Kuasa Hukum Tuding Kejanggalan, Kasus Cek Kosong Hasanuddin Mas'ud Dibawa ke Tingkat Nasional
Terkini
-
Superco Superfest: 36 Tim Bertarung, Cari Bibit Unggul Sepak Bola Nasional!
-
Akhirnya Punya WC, Buruh Semarang Ini Tak Perlu Lagi Buang Hajat di Sungai
-
Dukungan Jokowi dan Prabowo Tak Mampu Dongkrak Elektabilitas Luthfi-Yasin? Ini Hasil Survei SMRC
-
Semarang Diperkirakan Hujan Ringan, Warga Diminta Tetap Waspada
-
Pentingnya Sanitasi Dasar untuk Kesejahteraan Warga Jawa Tengah