SuaraJawaTengah.id - Sore itu di Kota Semarang, sebelum menghibur warga, Hani dengan cekatan mengambil perlengkapan dandan dari dalam tasnya. Ia kemudian memoles bibirnya dengan lipstik berwarna merah muda.
Hani adalah seorang waria asal Kota Semarang.
Pernak-pernik yang melekat di tubuhnya seperti tas, cincin, baju dan juga sepatu yang Hani pakai menunjukan bahwa ia benar-benar mengetahui fashion dan cara berpakaian menarik untuk dipakainya.
Setelah persiapan selesai, ia pamitan dengan ibunya yang saat itu sedang sakit karena stroke yang menggerogoti tubuhnya selama bertahun-tahun. Kini, ia hanya tinggal bersama ibu dan adik semata wayangnya yang masih duduk di bangku SMP.
Hani merupakan tulang punggung bagi keluarga. Semenjak bapaknya meninggal, ia harus banting tulang untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Ia menjadi sosok kepala keluarga yang bertanggung jawab memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
Sembari berjalan menuju tempatnya bekerja, Hani bercerita tentang banyak hal buruk selama ia bekerja. Mulai dari pungli, intimidasi, pelecehan dan berbagai penolakan dari warga bahkan tak terkecuali keluarga paling dekat sekalipun.
“Dulunya sempat dipaksa keluarga agar tidak memakai baju perempuan saat di rumah,” katanya sembari mengingat-ingat memori kelam yang pernah ia alami.
Keluarganya memang sempat malu namun seiring waktu, berangsur-angsur keluarga sudah mulai menerima jalan hidup pilihan Hani.
Bully atau sindiran menjadi makanan yang kerap dia dapatkan selama beraktivitas. Kendati demikian dirinya tak mempermasalahkan orang-orang tersebut.
Baca Juga: KSAD Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Komite Covid-19, DPR Bilang Begini
"Stigma negatif terhadap saya sudah biasa saya terima. Namun ketika kita diberi kesempatan hidup sekali, bermanfaatlah buat orang lain," jelasnya.
Obrolan kami harus dihentikan ketika tiba tempat kerjanya.
“Maaf ya, saya mau pentas dulu menghibur warga,” katanya sembari mengarahkan tangannya ke arah panggung yang dipenuhi dengan alat musik.
Hari itu Hani diundang warga untuk menjadi penyanyi bersama group music asal Kota Semarang. Gelak tawa warga mulai pecah ketika Hani bernyanyi. Dengan sekejap, Hani menguasai panggung.
Hani memang kerap dipanggil sebagai penyanyi karena ia tidak hanya lihai dalam bernyanyi namun juga mahir mengocok perut warga ketika bernyanyi.
Selepas bernyanyi, Hani kembali menghampiri saya di samping rumah warga. Sebelumnya kami memang sudah bersepakat untuk bertemu di tempat tersebut.
Berita Terkait
-
Mengenal Fenomena Pink Tax: Kenapa Produk Perempuan Selalu Lebih Mahal?
-
Hak Reproduksi Dianggap Beban, Komnas Perempuan Desak Reformasi Kebijakan Ketenagakerjaan
-
Perempuan dan Diskriminasi Berlapis dalam Catatan Pelanggaran HAM di Indonesia
-
Tubuhku Otoritasku! Catatan Kritis Transpuan di 80 Tahun Kemerdekaan Indonesia
-
Job Batal-Identitas Dipaksa Hilang, Arus Pelangi Kecam Kebijakan Waria Dilarang Tampil di HUT RI
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025