Scroll untuk membaca artikel
Dwi Bowo Raharjo | Novian Ardiansyah
Senin, 10 Agustus 2020 | 23:11 WIB
Gibran Rakabuming dan Teguh Prakosa, calon Wali Kota Solo dan calon Wakil Wali Kota Solo

SuaraJawaTengah.id - Rocky Gerung mengkritisi keyakinan bakal calon wali kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, soal kemenangannya dalam Pilkada 2020 Desember mendatang. Bahkan dalam pidatonya, Gibran menginginkan kemenangan mutlak 80 persen.

Rocky lantas mempertanyakan atas argumen apa Gibran memiliki keyakinam dan keinginan untuk memenangi Pilkada Solo dengan perolehan suara mencapai 80 persen. Menurut Rocky, Gibran justru tidak memiliki argumen tersebut.

Karena itu, pernyataan Gibran bisa saja disimpulkan beragam oleh publik. Apalagi mengingat pencalonan Gibran yang dinilai Rocky mengandung politik prostitusi atau transaksi di mana Istana ikut campur tangan.

"Argumennya apa 80 persen? Karena enggak ada argumen maka orang anggap bahwa 80 persen itu adalah subsidi Istana. Itu yang saya maksud sebagai political prostitution," ujar Rocky dalam kanal YouTube Mardani Ali Sera, Senin (10/8/2020).

Baca Juga: Para Penantang Gibran: Cucu Raja Solo, Penjahit, hingga Pak RW

Adapun Rocky menyampaikan kritikannya terhadap Gibran saat webinar peluncuran buku milik Mardani yang berjudul Memoar Pilkada DKI 2017 Memenangkan Anies-Sandi.

Terkait hal itu, Rocky berpendapat sebaikmya Pilkada Solo ke depan dapat mencontoh pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2017 silam. Sebab, ia memandang Pilkada DKI waktu itu mengandung unsut etika politik.

"Jadi mestinya Solo, pemilihan wali kota Surakarta memakai memoar ini sebagai pedoman etis dalam berpolitik," ujar Rocky.

"Tapi itu enggak mungkin terjadi karena saya dengar tiba-tiba Gibran mengatakan, saya tidak ingin menang 60 persen, saya juga tidak ingin menang 70 persen. Wah itu retorika yang bagus, di ujungnya dia bilang, saya ingin menang 80 persen, lalu selesai itu," tandas Rocky.

Baca Juga: Gibran Maju Pilkada Solo, Refly Harun: Jangan Sampai Ada Calon Boneka

Load More