SuaraJawaTengah.id - Ratusan masa aksi tolak Omnibus Law Cipta Kerja di Kota Semarang yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Rakyat Menggugat (GERAM) dituduh separatis oleh oknum polisi.
Menyanggah sangkaan tersebut, Koordinator aksi Karmanto menyatakan unjuk rasa yang disampaikan massa tak sedikitpun mencerminkan perilaku makar maupun pernyataan-pernyataan yang mencerminkan separatis.
"Saya tepis tuduhan tersebut, menurut saya tidak ada tanda-tanda sparatis," jelasnya saat ditemui di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jumat (14/8/2020).
Lantaran itu, dia menyangkal jika masa aksi tersebut ditunggangi oleh separatis.
Dia bahkan menegaskan, tak ada separatis. Karena, menurut Karmanto, mahasiswa Papua merupakan saudara sesama Warga Indonesia.
"Jadi entah dari Papua, Jawa, Kalimantan atau berasal dari daerah manapun asalnya, dia merupakan warga Indonesia dan mempunyai nggak untuk menyampaikan pendapatnya," ucapnya.
Sebenarnya, lanjutnya, sebelum melakukan aksi di depan Kantor Gubernur Jateng, ia sudah memberikan pemberitahuan terkait isu yang akan diangkat ketika aksi.
Untuk itu, tidak mungkin jika dalam aksi yang dipimpinnya ditunggangi oleh separatis.
"Sebelumnya kan kita sudah memberikan pemberitahuan terkait yang disampaikan dalam aksi," ujarnya.
Baca Juga: Aksi Tolak Omnibus Law di Gresik, Mahasiswa Blokir Jalan Akses ke Surabaya
Meski begitu, ia mengakui jika dalam aksi yang dipimpinnya terdapat provokasi dari aparat kepolisian yang tidak mencerminkan atau tidak sesuai dengan undang-undang yang ada di Indonesia.
"Memang tadi ada sedikit profokasi yang tidak mencerminkan demokrasi," imbuhnya.
Sementara itu, Kasat Intelkam Polrestabes Kota Semarang AKBP Guki Ginting menyebut, massa aksi yang tergabung dalam GERAM telah ditunggangi oleh separatis.
Menurutnya dalam pemberitahuan aksi tersebut tidak ada tema terkait Papua. Namun yang diorasikan soal Papua Merdeka.
"Saya kurang jelas ya dengarnya, ada tidak tadi yang mengatakan menentukan nasib sendiri, teriak merdeka. Apa maksudnya itu?"ujarnya.
Menurutnya, yang ikut aksi adalah kelompok Aliansi Mahasiswa Papua (AMP). Mengenai kelompok AMP, dia menganjurkan untuk langsung lihat di media sosial aliansi tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
BRIsat Jadi Pilar Transformasi Digital BRI dan Penguatan Ekosistem Keuangan Nasional
-
Terbanyak di Indonesia, Gubernur Ahmad Luthfi Serahkan SK Kepada 13 Ribu Orang PPPK Paruh Waktu
-
Anti Boncos! Ini Dia Deretan Mobil Bekas Rp100 Jutaan yang Minim Penyakit
-
BMKG: Semarang Bakal Diguyur Hujan Ringan Hari Ini, Waspada Cuaca di Kota Lain!
-
7 Keutamaan Membaca Surat Yasin yang Menggetarkan Hati, Lengkap dengan Terjemahannya