Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Jum'at, 28 Agustus 2020 | 16:39 WIB
Kondisi setelah semburan lumpur di Kesongo, Kabupaten Blora. [Dok.BPDB Blora]

SuaraJawaTengah.id - Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral Jawa Tengah (ESDM Jateng) Sujarwanto Dwiatmoko memastikan semburan lumpur yang terjadi di Oro-oro Kesongo, Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora aman.

Bahkan, lokasi semburan tersebut bisa dijadikan tempat pariwisata seperti Bleduk Kuwu.

Menurutnya, semburan lumpur tersebut tidak mematikan karena tidak mengandung gas. Berdasarkan laporan yang didapatkan, semburan lumpur tersebut hanya terdapat kandungan air garam saja.

"Sebenarnya tidak semburan lumpur tersebut tidak terlalu bahaya. Intinya tidak ada gas bawaan," jelasnya kepada SuaraJawatengah.id pada Jumat (28/8/2020).

Baca Juga: ESDM Jawa Tengah: Semburan Lumpur Blora Tak Mengandung Gas, Cuma Air Garam

Dia mengibaratkan, semburan lumpur yang terjadi di Oro-oro Kesongo itu seperti Bledug Kuwu. Untuk itu, ia memastikan jika semburan lumpur tersebut bisa dimanfaatkan sebagai tempat untuk pariwisata.

Berdasarkan data yang didapat, untuk di wilayah Jateng memang ada dua kawasan yang semburan lumpurnya besar yaitu di Bleduk Kuwu dan Oro-oro Kesongo.

Bahkan, beberapa lokasi sudah dijadikan sebagai tempat untuk sumur.

"Dua lokasi tersebut memang paling besar di Jateng," paparnya.

Hanya saja, ia mengingatkan jika warga yang ke tempat tersebut agar berhati-hati karena endapan lumpur tersebut cukup dalam.

Baca Juga: Lokasi Semburan Lumpur Beracun di Blora Kerap Dijadikan Ritual Pesugihan

Berdasarkan informasi yang ia dapatkan, kedalaman lumpur di lokasi Oro-oro Kesongo sekitar satu sampai dua meter.

Bahkan, lanjutnya, lumpur tersebut bisa langsung digunakan sebagai tempat pariwisata. Hal itu terbukti karena terdapat beberapa kerbau yang diangkat dari semburan lumpur tersebut tidak meninggal.

"Namun harus hati-hati. Kalau di Oro-oro Kesongo kalau terjebak di endapan lumpur masih kelihatan. Kalau di Bleduk Kuwu kan sudah dalam banget itu," ujarnya.

Pernyataan tersebut berbeda dengan pendapat Staf Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora, Agung.

Menurutnya, warga tetap harus waspada dikhawatirkan terjadi semburan lumpur susulan. Ia menghimbau agar masyarakat tidak ada yang mendekat di area semburan lumpur.

"Untuk antisipasi saya berharap agar warga tidak mendekat. Kita sudah memasang plang peringatan," ujarnya.

Kontributor : Dafi Yusuf

Load More