Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Jum'at, 28 Agustus 2020 | 06:43 WIB
Semburan lumpur campur gas beracun di Blora. (Bidik layar video)

SuaraJawaTengah.id - Semburan lumpur bercampur gas beracun di kawasan Oro-oro Kesongo, Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, Jawa Tengah pada Kamis (27/8/2020) pagi dilaporkan menyebabkan empat orang pingsan dan dilarikan ke rumah sakit.

Selain itu, 19 kerbau milik warga juga dikabarkan hilang diduga terperosok atau amblas saat lumpur menyembur di kawasan itu.

Berdasarkan video yang beredar di media sosial, sejumlah warga tampak ketakutan dan lari pontang panting kala lumpur yang menyembur kecil tiba-tiba membesar bak ombak menggulung.

"Cepetan lari, cepetan lari ayo, ya Allah, astaghfirullah," ujar suara perempuan dalam rekaman video yang beredar.

Baca Juga: Geger Semburan Lumpur di Blora, 4 Warga Pingsan dan 19 Kerbau Hilang

Beberapa warga menggunakan sepeda motor langsung tancap gas menjauhi lokasi semburan lumpur. Sementara ada seorang perempuan berkerudung tampak lari sembari melihat kejadian langka itu.

Dilansir dari Solopos.com (jaringan Suara.com), semburan lumpur di Blora itu keluar juga bercampur gas belerang. Gas itulah yang diduga menyebabkan empat orang pingsan karena terhirup saat peristiwa terjadi.

Keempat warga yang menjadi korban itu adalah Marno, Sukimin, Kadis, dan Warino. Mereka dilarikan ke rumah sakit terdekat karena pingsan menghisap gas beracun dari letusan Oro-Oro Kesongo.

Salah seorang staf Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora, Agung mengatakan, letusan gas dan lumpur di Oro-Oro Kesongo itu terjadi sekitar pukul 05.00 WIB.

“Menurut keterangan saksi, saat itu warga tengah menggembalakan kerbau di lokasi. Tiba-tiba tanah bergetar dan mengeluarkan lumpu. Warga langsung berlari menyelamatkan diri, tanpa menghiraukan ternaknya,” ujar Agung.

Baca Juga: Bupati Blora Dicecar KPK Soal Aliran Uang Kasus Korupsi Pesawat di PT DI

Agung mengatakan, warga yang berlari menyelamatkan diri dari letusan lumpur, tak bisa menghindar dari asap belerang. Mereka pun menghirup asap tersebut dan pingsan.

“Warga yang pingsan langsung dilarikan ke puskesmas dan rumah sakit terdekat. Alhamdulillah saat ini mereka sudah siuman dan dinyatakan sembuh,” imbuh Agung.

Agung mengatakan kawasan Oro-Oro Kesongo memang kerap mengeluarkan lumpur dan gas karena mengandung belerang di dalamnya.

Meski demikian, hal itu tak membuat warga sekitar khawatir untuk beraktivitas di lokasi itu.

Bahkan, kawasan itu kerap dijadikan tempat ritual untuk meminta pesugihan karena cerita mistis yang menyelimuti.

“Biasanya banyak warga yang datang ke lokasi buat cari pesugihan. Lokasinya mirip kayak Bledug Kuwu di Grobogan,” ujar Agung.

Load More