SuaraJawaTengah.id - Pandemi COVID-19 memberikan dampak di semua sektor. Setelah ekonomi, pemutusan hubungan kerja (PHK) juga terjadi dibanyak perusahaan.
Di Kota Solo, jumlah kasus perselisihan PHK buruh Kota Solo melejit selama pandemi COVID-19. Sebanyak 31 laporan kasus perselisihan masuk ke instansi terkait Pemkot Solo selama beberapa bulan terakhir. Jumlah ini meningkat drastis ketimbang tahun lalu.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerperin) Solo, Ariani Indriastuti, mengatakan, terdapat 31 kasus perselisihan PHK selama pandemi COVID-19.
Menurutnya jumlah PHK tersebut, biasanya terjadi selama setahun. Namun demikian, adanya pandemi berefek pada melesatnya kasus PHK.
“Kami terus mendampingi buruh Solo korban PHK akibat pandemi Covid-19 agar memperoleh hak termasuk pesangon sesuai aturan,” kata Ariani dilaniar dari Solopos.com.
Berdasarkan data, dari awal tahun hingga Juni 2020 jumlah laporan kasus yang masuk sudah mencapai 31 kasus. Padahal kalau melihat tahun lalu, jumlah kasusnya hanya 31 kasus selama setahun.
Ariani menjelaskan ada sejumlah upaya dalam penyelesaian kasus perselisihan antara pekerja dengan pemberi kerja. Caranya yakni melalui mediasi.
Menurutnya, sejauh ini seluruh kasus perselisihan buruh Solo korban PHK dapat terselesaikan. Dalam hal ini pemberi kerja memberikan pesangon sesuai UU No 13/2003.
Pada aturan ini PHK ada beberapa jenis, misalnya kondisi force majeur perusahaan, kesalahan pegawai, hingga pensiun. Ariani harus memastikan ada win-win solution antara pihak-pihak yang terlibat.
Baca Juga: Penyebab Tingginya Angka Perceraian di Indonesia Saat Pendemi Covid-19
Salah satunya pemberian pesangon sesuai kondisi PHK dengan tetap berdasarkan aturan dari pemerintah. Pada sisi lain, selain kasus PHK, banyak perusahaan yang merumahkan pekerja akibat perusahaan terdampak pandemi COVID-19.
Pada awal wabah tersebut, banyak laporan masuk terkait perusahaan Solo yang melakukan PHK maupun merumahkan buruh. Namun demikian, beberapa pekan terakhir tidak ada laporan lagi.
“Kami mencatat jumlah pekerja yang dirumahkan maupun PHK di Kota Solo sebanyak 2.569 orang. Angka ini adalah pekerja baik dari Kota Solo maupun luar kota yang bekerja di Solo,” kata Ariani.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025