SuaraJawaTengah.id - Inovasi disaat pandemi Covid-19 menjadi tantangan sendiri bagi pelaku usaha, pelayanan publik, maupun instansi pemerintah. Sebab, tidak mungkin jika Covid-19 semakin mengganas, kita hanya duduk diam di rumah.
Desa Krandegan, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo menjadi contoh daerah yang menerapkan inovasi. Layanan publik di desa itu tidak lagi mewajibkan masyarakat untuk datang ke Kantor Kepala Desa hanya untuk mengurus surat keterangan.
Melainkan hanya dengan satu aplikasi, surat permohonannya sudah diantar oleh petugas.
Kades Krandegan, Dwi Nanto mengatakan, Pandemi Covid-19 membuat banyak perubahan di desanya. Pelayanan menjadi terbatas, dan para pelaku ekonomi tersungkur alias bangkrut.
Sebagai kepala desa, ia mengaku harus memecahkan masalah tersebut. Hingga pada akhirnya ia dan perangkat desa yang lain membuat aplikasi Toko Desaku dan Sistem Pelayanan Online Desa Krandegan (Si Polgan).
“Karena pandemi Covid-19, banyak pengusaha, pedagang tersungkur, bangkrut, sementara kami tidak bisa apa apa. Maka kami mencoba memberikan terobosan dengan digitalisasi. Jaringan internet juga tersebar di desa kami. Banyak tower-tower,” katanya kepada Suara.com, Kamis (17/9/2020).
Dwi mengaku, melalui aplikasi Toko Desaku, para pedagang yang berada di desanya bisa berjualan secara daring atau online. Menurutnya, dengan menggunakan sistem aplikasi tersebut, para pedagang juga bisa berjualan diluar desa Krandengan.
“Jika 10 orang berjualan, maka saya tidak bisa membantu satu persatu, tapi kalau kita bikinkan toko atau aplikasi bisa kita bantu iklankan disitu. Mau pedagang dawet, jualan apapun itu bisa dimasukan di situ.,” ujarnya.
Ia menyatakan, Program jualan online tersebut sudah berjalan dengan baik dan nantinya akan bekerjasama dengan pemerintah Kabupaten Purworejo, untuk memasarkan seluruh UMKM yang ada di Kabupaten tersebut.
Baca Juga: Raja Ratu Dihukum Penjara, Begini Kisah Kerajaan Agung Sejagat Purworejo
“Fiturnya akan kami naikan, ya seperti tokopedia, shoppe gitu lah,” ujarnya.
Selain itu, Kepala desa lulusan Universitas Sebelas Maret (UNS) ini juga membuat aplikasi Si Polgan. Konsepnya, lanjut dia, One Touch Service atau satu aplikasi untuk semua kebutuhan masyarakat desa.
“Dari surat menyurat, ngecek daftar pemilih, daftar penerima bantuan, semua ada di Si Polgan. Jadi ini sebagai bentuk transparansi kita, semua orang bisa melihat APBDes nya berapa, yang mendapatkan bantuan siapa, tidak ada yang ditutupi. Bahkan yang mengajukan surat permohonan bisa diantar ke rumah langsung,” terangnya.
Lebih lanjut, menurut Dwi Nanto, pengembangan aplikasi pelayanan desa tersebut sudah dirancang sejak lama. Ia menyadari, kebutuhan jaman sekarang adalah revolusi industri 4.0.
“Meskipun hidup di desa, perubahan jaman juga akan berdampak ke desa juga, maka kita harus bersiap. Pemerintah Kabupaten Purworejo juga mempunyai program smart village tahun depan, maka kami mencoba menyesuaikan,” ujarnya.
Tag
Berita Terkait
-
Kepala Desa Diduga Menimbun Bantuan Covid, Warganet Bikin Video Sindiran
-
Janji Jiwa Rilis Aplikasi Khusus, Ini Keuntungannya
-
Hobi Order Jajan Makanan di Luar? Yuk, Intip 4 Tips agar Tubuh Tetap Fit!
-
Sosialisasi Protokol Kesehatan, Upaya Pulihkan Pariwisata di Wae Rebo NTT
-
TikTok Jadi Juara di Agustus, Paling Banyak Diunduh Orang Indonesia
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Kudus di Ujung Tanduk: Menteri LHK Ancam Sanksi Berat Imbas TPA Berbahaya di Atas Tebing
-
Peran BRILink Agen Hadirkan Akses Keuangan dan Pertumbuhan Usaha di Pelosok Desa
-
Gereja Blenduk Semarang Kembali Bersinar: Natal Perdana Pasca Revitalisasi
-
2 MPV Bekas Rasa Sultan, Rekomendasi Mobil Mewah di Bawah Rp100 Juta!
-
Jawa Tengah Diguyur Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Potensi Petir dan Angin Kencang Lokal