Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Selasa, 22 September 2020 | 17:05 WIB
Bakal calon Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. [Foto: Ayojakarta.com]

SuaraJawaTengah.id - Pasangan Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa terus bergerak ke penjuru Kota Solo. Tidak hanya masyarakat menengah ke bawah, namun kaum milenial juga menjadi perhatian Gibran - Teguh.

Dilansir dari Ayosemarang.com media jaringan Suara.com, tim pemenangan Gibran - Teguh tengah merancang acara yang melibatkan kaum milenial di Kota Bengawan.

Acara yang dimaksud yakni konser musik secara virtual karena berada di tengah pandemi. Acara itu akan menjadi bagian dari kampanye untuk menggalang dukungan warga.

Ketua Tim Pemenangan Gibran - Teguh, Putut Gunawan menyampaikan, konser musik virtual tersebut bisa menjadi daya tarik tersendiri di kalangan anak muda, terutama pemilih pemula.

Baca Juga: Tips Bupati Gowa Agar Pilkada 2020 Tetap Aman di Tengah Pandemi

Putut menjelaskan, tim pemenangan memiliki cara tersendiri untuk mendekatkan diri dengan kelompok milenial.

"Kelompok milenial ini ada pendekatan sendiri. Mereka kan ketimbang diskusi atau ngobrol rumit-rumit, mending dibikinkan konser musik. Nanti siapa yang lagi hits di kalangan anak muda, kita buatkan konsernya," jelas Putut, Senin (21/9/2020)

Namun kegiatan konser musik di tengah pandemi ini sangat berbeda dengan yang dilakukan sebelum adanya Covid-19. Konser digelar daring untuk menghindari kerumunan massa.

“Intinya kegiatan kampanye jangan sampai mengumpulkan orang banyak. Jadi konser musik ini akan kita gelar dengan penontonnya tetap di rumah masing-masing,” imbuh dia sembari meminta masukan penyanyi yang disukai anak muda.

Tak hanya konser musik, tim pemenangan juga memiliki konsep lainnya dengan menyiapkan kegiatan kampanye dialogis tematik secara daring.

Baca Juga: Ketimbang Tetap Lakukan Pilkada, Pengusaha Logistik Pilih Ini

Menariknya, Gibran - Teguh juga akan melakukan blusukan digital yang belum pernah dilakukan calon kepala daerah di mana pun.

“Nanti paslon di markas dan medianya yang bergerak menjemput konstituen. Ini mungkin ada satu rombongan di satu RW 20 hingga 30 orang berkumpul, ada TV disambungkan internet, lalu dialog interaktif. Perangkat sudah siap,” tutur dia.

Namun Putut mengatakan metode kampanye virtual semacam itu bisa terkendala jaringan internet di sejumlah wilayah di Solo. Sebab tidak semua area di Kota Bengawan terdapat akses internet yang memadai menggunakan serat optik.

“Kami sedang cari yang aerial tapi bandwicthnya hebat. Mari kita meriahkan agenda Pilkada 2020 tapi dengan tetap sehat dan selamat. Penerapan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin jadi kunci penting Pilkada sehat,” tegas dia.

Dengan kondisi pandemi Covid-19 yang tak kunjung berakhir, Putut menilai tahap kampanye Pilkada 2020 bakal menjadi ajang kampanye yang paling rumit. Sebab kegiatan kampanye harus menerapkan protokol kesehatan.

Load More