Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Kamis, 01 Oktober 2020 | 19:07 WIB
Suasana pemakaman jenazah pasien Covid-19 di Dukuh Sawangan, Desa Sigedong, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal yang terjadi keributan, Selasa (22/9/2020). (Istimewa)

SuaraJawaTengah.id - ‎Polisi belum menangkap pelaku penyerangan terhadap tenaga kesehatan saat memakamkan jenazah pasien ‎Covid-19 di Desa Sigedong, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal.

Padahal penyerangan yang menyeb‎abkan dua orang tenaga kesehatan terluka hingga harus dirawat di rumah sakit itu sudah berlalu lebih dari sepekan.

Kapolres Tegal AKBP Muhammad Iqbal Simatupang mengatakan, pihaknya masih melakukan pendalaman terhadap kasus tersebut.

"Kami masih melakukan pendalaman‎ karena situasi pada saat itu kan ramai, jadi anggota kami sedang melakukan pendalaman," kata Iqbal, Kamis (1/10/2020).

Baca Juga: Bantu Anak Nakes Korban Covid-19, Isyana Sarasvati Lelang Sweater

Iqbal menyebut belum ada pihak-pihak ‎yang dipanggil untuk dilakukan pemeriksaan terkait peristiwa tersebut. 

"Kami mapping dulu. Karena sampai saat ini belum ada yang melaporkan‎," ujar dia.

Iqbal mengaku belum bisa memberikan ‎keterangan banyak agar tidak ada informasi yang salah. "Anggota masih di lapangan. Nan‎ti kalau ada perkembangan, akan kami undang rekan-rekan,"‎ ucapnya.

Sementara itu, Bupati Tegal Umi Azizah menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus tersebut kepada aparat kepolisian.

Menurut Umi, penyerangan terhadap petugas yang sedang melaksanakan tugas negara tidak bisa dibenarkan.

Baca Juga: CEK FAKTA: Studio Podcast Rijal Djamal Diserang OTK Pakai Kapak ?

"Itu merupakan perbuatan melanggar hukum dan ada sanksinya. Saya serahkan proses penyelidikan ke pihak kepolisian," ujar Umi.

Sebelumnya, pemakaman jenazah seorang‎ warga suspect Covid-19 di Dukuh Sawangan, Desa Sigedong, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, Selasa (22/9/2020)  diwarnai penyerangan terhadap tenaga kesehatan yang sedang melakukan pemakaman.

Penyerangan tersebut membuat dua tenaga kesehatan terluka karena dipukuli dan dilempar batu. Mereka juga terpaksa meninggalkan proses pemakaman untuk menyelamatkan diri dari amukan warga.

Akhirnya jenazah tersebut dimakamkan warga, tentu saja tanpa menggunakan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19.

Belakangan diketahui, hasil pemeriksaan sampel swab jenazah yang diketahui bernama Hamam (15) tersebut ternyata positif Covid-19.

Meski demikian, Dinas Kesehatan‎ belum bisa melakukan tracing kontak erat maupun warga yang sempat memakamkan jenazah tanpa protokol kesehatan karena situasi belum sepenuhnya kondusif.

Kontributor : F Firdaus

Load More