SuaraJawaTengah.id - Polisi belum menangkap pelaku penyerangan terhadap tenaga kesehatan saat memakamkan jenazah pasien Covid-19 di Desa Sigedong, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal.
Padahal penyerangan yang menyebabkan dua orang tenaga kesehatan terluka hingga harus dirawat di rumah sakit itu sudah berlalu lebih dari sepekan.
Kapolres Tegal AKBP Muhammad Iqbal Simatupang mengatakan, pihaknya masih melakukan pendalaman terhadap kasus tersebut.
"Kami masih melakukan pendalaman karena situasi pada saat itu kan ramai, jadi anggota kami sedang melakukan pendalaman," kata Iqbal, Kamis (1/10/2020).
Iqbal menyebut belum ada pihak-pihak yang dipanggil untuk dilakukan pemeriksaan terkait peristiwa tersebut.
"Kami mapping dulu. Karena sampai saat ini belum ada yang melaporkan," ujar dia.
Iqbal mengaku belum bisa memberikan keterangan banyak agar tidak ada informasi yang salah. "Anggota masih di lapangan. Nanti kalau ada perkembangan, akan kami undang rekan-rekan," ucapnya.
Sementara itu, Bupati Tegal Umi Azizah menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus tersebut kepada aparat kepolisian.
Menurut Umi, penyerangan terhadap petugas yang sedang melaksanakan tugas negara tidak bisa dibenarkan.
Baca Juga: Bantu Anak Nakes Korban Covid-19, Isyana Sarasvati Lelang Sweater
"Itu merupakan perbuatan melanggar hukum dan ada sanksinya. Saya serahkan proses penyelidikan ke pihak kepolisian," ujar Umi.
Sebelumnya, pemakaman jenazah seorang warga suspect Covid-19 di Dukuh Sawangan, Desa Sigedong, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, Selasa (22/9/2020) diwarnai penyerangan terhadap tenaga kesehatan yang sedang melakukan pemakaman.
Penyerangan tersebut membuat dua tenaga kesehatan terluka karena dipukuli dan dilempar batu. Mereka juga terpaksa meninggalkan proses pemakaman untuk menyelamatkan diri dari amukan warga.
Akhirnya jenazah tersebut dimakamkan warga, tentu saja tanpa menggunakan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19.
Belakangan diketahui, hasil pemeriksaan sampel swab jenazah yang diketahui bernama Hamam (15) tersebut ternyata positif Covid-19.
Meski demikian, Dinas Kesehatan belum bisa melakukan tracing kontak erat maupun warga yang sempat memakamkan jenazah tanpa protokol kesehatan karena situasi belum sepenuhnya kondusif.
Tag
Berita Terkait
-
Bahaya Covid-19 Itu Nyata, Nakes Ini Ungkapkan Kengeriannya Saat Terpapar
-
Gugur Tangani Covid-19, Sri Mulyono Dapat Penghargaan Luar Biasa Anumerta
-
Debat Sengit Soal Politik, Penyiar Berita Hantam Rekannya Pakai Botol Bir
-
Tolak Rorotan jadi TPU Khusus Covid-19, Gerindra: Nanti Malah Bikin Repot
-
Sebut Tak Sesuai Syariat, Warga Tolak Jenazah Covid-19 Dikubur Pakai Peti
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Polisi Ungkap Pembunuhan Advokat di Cilacap, Motif Pelaku Bikin Geleng-geleng
-
UPZ Baznas Semen Gresik Salurkan Bantuan Kemanusiaan bagi Warga Terdampak Bencana Banjir di Sumbar
-
3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
-
7 Destinasi Wisata Kota Tegal yang Cocok untuk Liburan Akhir Tahun 2025
-
Gaji PNS Naik Januari 2026? Kabar Gembira untuk Abdi Negara