SuaraJawaTengah.id - Setelah Banyumas dan Kebumen, giliran Kabupan Kendal terdapat klaster baru di ponpes. Sebanyak 92 santri dinyatakan positif Covid-19 dan satu santri dinyatakan meninggal.
Kepala Dinas Kesehatan Kendal, Ferinando Rad Bonay mengatakan, terdapat tiga ponpes yang menjadi klaster baru yaitu Darul Arqom Patean 44 kasus, Pondok Modern Selamet 14 dan Ponpes Roudlotul Ursyl Quran di Kertosari sebanyak 34 kasus.
"Dari hasil tracking, penyebaran kluster di ponpes karena sering beraktifitas bersama, seperti mandi bersama sehingga mudah menyebar," jelasnya saat dihubungi Suara.com, Jumat (2/10/2020).
Ia menambahkan, untuk satu santri yang meninggal karena positif Covid-19 itu ada di Ponpes Roudlotul Ursyl Quran di Kertosari. Setelah ia tracking akhirnya terdapat 34 santri positif Covid-19 di tempat tersebut.
Baca Juga: Pilu, Kasus COVID-19 Ponpes Sleman Tambah, Nakes Sampai Kelelahan Tracing
"Jadi penyebarannya itu dari dalam internal ponpes semua, kalau di Ponpes Selamet dari tukang masaknya dan Darul Arqom itu awalnya ada yang sakit, ternyata santri tersebut positif. Akhirnya menular ke yang lain," ucapnya.
Hingga saat ini, para santri yang positif Covid-19 telah melakukan isolasi mandiri di ponpes masing-masing. Para santri tersebut tidak diperkenankam pulang sebelum hasil tes swab mereka negatif.
"Sekarang meraka masih isolasi mandiri di ponpes. Mereka akan isolasi mandiri selama proses karantina selama 14 hari," imbuhnya.
Ia menambahkan, sampai saat ini kluster terbanyak di Kabupaten Kendal ditempati kluster pesantren. Kemudian baru disusul kluster polres dan beberapa kluster yang lain.
"Iya dengan adanya kluster ponpes ini, pesantren menjadi kluster terbanyak di Kabupaten Kendal," jelasnya.
Baca Juga: Ngumpet-ngumpet Buat Acara, 6 Warga Rusunawa BLK Pasar Rebo Tertular Corona
Selain itu, ia juga menyebutkan, jelang Pilkada 2020 kasus Covid-19 di Kabupaten Kendal mengalami kenaikan dari beberapa minggu sebelumnya. Untuk itu, ia menghimbau kepada masyarakat agar taat protokol kesehatan.
"Jelang Pilkada 2020 jumlah kasusnya meningkat. Kita harus mentaati protokol kesehatan," tungkasnya.
Kontributor : Dafi Yusuf
Berita Terkait
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
-
Klaster Usaha Manggis di Bali Sukses Perluas Jaringan Pemasaran Berkat Program Pemberdayaan BRI
-
Kartu Prakerja Catat Prestasi Signifikan Hingga Dapat Puja-puji Dunia
-
Dharma Pongrekun Sebut Penyebab Tanah Abang Sepi Akibat Pandemi Covid-19
-
Kawal Masyarakat Indonesia Selama Pandemi Covid-19, 10 Tahun Jokowi Catat Kemajuan Pesat Bidang Telemedicine
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Selamat Ulang Tahun ke-101, Persis Solo!
-
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
-
Neta Hentikan Produksi Mobil Listrik Akibat Penjualan Anjlok
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
Terkini
-
BMKG: Cuaca Semarang Diperkirakan Berawan Tebal, Warga Diminta Tetap Waspada
-
Alokasi Anggaran Sampai Rp750 Juta, Jateng Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis
-
Jelang Nataru, Polisi Batasi Operasional Truk di Jateng
-
Target 2045: Semarang Bangun Kota Tangguh Bencana dan Berdaya Saing Global
-
Semen Gresik Tebar Kebaikan, Bantu Pedagang Sayur Keliling di Rembang Tingkatkan Penghasilan