SuaraJawaTengah.id - Setiap Bulan Safar, Masyarakat Kecamatan Jatinom, Klaten selalu menggelar Yaa Qowiyyu. Tradisi yang diperkirakan sudah berlangsung selama empat abad itu dikenal dengan pembagian kue apam.
Tradisi ini memiliki makna mendalam salah satunya mengajak setiap orang untuk memohon ampun kepada Sang Pencipta.
Tradisi Yaa Qowiyyu bermula ketika Kyai Ageng Gribig, seorang ulama yang menyebarkan agama Islam di wilayah Jatinom dan sekitarnya pulang haji. Sesampainya di Jatinom, Kyai Ageng Gribig membagikan oleh-oleh berupa kue kepada santrinya.
Lantaran tidak cukup, dia meminta keluarganya membuat kue tambahan untuk dibagikan yang kemudian diberi nama apam. Nama kue itu berasal dari serapan kata ‘affun yang artinya ampunan.
Baca Juga: Terdampak PSBB Jakarta, Terminal Klaten Sepi Penumpang
Sekretaris Umum dan Narasumber Pengelola Pelestari Peninggalan Kyahi Ageng Gribig (P3KAG), Mohammad Daryanta, menceritakan peristiwa Kyai Ageng Gribig pulang berhaji itu diperkirakan pada pada Jumat Pahing, 17 Sapar 1541 atau 1619 Masehi.
“Ini berdasarkan sengkalan lamba yang berbunyi ratu suci tataning jagat,” kata Daryanta saat ditemui Solopos.com , Jumat (2/10/2020).
Tradisi Yaa qowiyyu yang penuh makna itu lantas dikembangkan para santri sepeninggal Kyahi Ageng Gribig. Saban tahunnya, ribuan hingga ratusan ribu orang berdatangan untuk mengikuti tradisi tersebut. Apam dibagikan dengan cara disebarkan dari menara di Lapangan Klampeyan, tak jauh dari makam Kyahi Ageng Gribig.
Pandemi Covid-19
Namun, pada perayaan tradisi Yaa Qowiyyu tahun ini berbeda. Pandemi Covid-19 membuat tradisi tahun ini digelar tanpa sebaran apam di Lapangan Klampeyan. Kegiatan digelar terbatas di kompleks makam diisi zikir, tahlil, doa, serta pembagian apam.
Penyelenggaraan tradisi Yaa qowiyyu tanpa sebaran apam bukan hanya kali ini terjadi. Pascaproklamasi Kemerdekaan Indonesia, tradisi Yaa qowiyyu tanpa sebaran apam di Jatinom pernah terjadi. Tepatnya pada 1949 ketika ada Agresi Militer Belanda II.
Baca Juga: Bikin Ngiler, Butet Karatredjasa Santap Bebek Bacem Khas Klaten
Daryanta mengatakan kala itu Jatinom tidak memungkinkan untuk digelar perayaan tersebut. Wilayah Jatinom menjadi medan pertempuran antara tentara Belanda dengan para pejuang Jatinom.
“Jadi ada pertempuran antara tentara Belanda dengan mujahid di Jatinom tepatnya di wilayah antara Jatinom dan Karanganom. Jadi tidak mungkin digelar di sini [Jatinom],” urai dia.
Bupati Juliyatmono Bagi Bantuan UKT Rp2,4 Juta untuk Mahasiswa Karanganyar, Sudah Daftar?
Para tokoh menghendaki tradisi itu tetap harus digelar. Akhirnya diputuskan perayaan tradisi dipindahkan ke Dukuh Pandanan, Desa Soropaten, Kecamatan Karanganom.
“Kenapa dipindah ke sana? Karena Mbah Kyahi Ageng Gribig memiliki anak mantu yang dimakamkan di Pandanan. Akhirnya, Yaa qowiyyu digelar di sana,” ungkap dia.
Lebih lanjut, Daryanta mengatakan meski tidak ada kemeriahaan pada perayaan tradisi Yaa qowiyyu tahun ini, esensi perayaan tradisi secara sederhana tahun ini tetap sama. Prinsipnya, tradisi itu digelar untuk mengajak semua orang meminta pengampunan kepada Sang Pencipta.
Berita Terkait
-
KPAI Minta Tewasnya Ketua OSIS SMAN 1 Cawas Gegara Kejutan Ultah Diproses Hukum, Ini Alasannya
-
Ulang Tahun Berujung Maut, Ketua OSIS SMAN 1 Cawas Meninggal Usai Diceburkan ke Kolam
-
Profil Ridwan Hanif, Riwayat Pendidikan hingga Penghasilannya, Reviewer Mobil Mau Maju Pilkada Klaten 2024?
-
Berapa Penghasilan Ridwan Hanif dari YouTube? Kini Siap Nyalon Jadi Bupati Klaten 2024
-
Ricuh! Wasit Dianiaya Pemain, Liga 3 Chaos!
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Jokowi Sampai Turun Gunung ke Semarang, Optimis Luthfi-Yasin Menang di Pilgub Jateng
-
Dramatis! Evandro Brandao Jadi Pahlawan, PSIS Curi Poin di Kandang Persik Kediri
-
Cari Rumah Baru di Ibu Kota Jatim Sesuai Fengshui? Hadiri BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya
-
Jelang Pencoblosan, PAN Jateng Dorong Pilkada Berlangsung Damai, Ini Alasannya
-
Ngerinya Tanjakan Silayur: Titik Kritis Kecelakaan yang Kini Jadi Prioritas Pemerintah Kota Semarang