Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Senin, 05 Oktober 2020 | 13:29 WIB
Ilustrasi kekeringan. (Shutterstock)

SuaraJawaTengah.id - Sebanyak 107 desa di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, terdampak kekeringan akibat musim kemarau. Sehingga daerah tersebut saat ini mengalami krisis air bersih. 

Pelaksana Harian Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan Endang Sulistyoningsih mengatakan, masyarakat membutuhkan bantuan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari warga

"Sebanyak 107 desa tersebut tersebar di 15 kecamatan di Kabupaten Grobogan," katanya  di Grobogan, Senin (5/10/2020)

BPBD Grobogan sendiri, lanjut dia, sudah membantu warga yang kesulitan air bersih dengan memberikan bantuan air.

Baca Juga: Daerah Lain Mulai Hujan dan Banjir, Warga Kabupaten Grobogan Butuh Air

Droping air bersih yang dilakukan, katanya, dalam sehari bisa mencapai 18 tangki dengan kapasitas masing-masing tangki mencapai 5.000 liter.

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga yang tersebar di 107 desa di Kabupaten Grobogan tersebut, BPBD Kudus juga menjalin kerja sama dengan PDAM Grobogan yang setiap harinya bisa melakukan droping air bersih antara 6-7 tangki.

Bantuan droping air bersih juga datang dari sejumlah perusahaan dan lembaga di Kabupaten Grobogan, seperti dari Podo Moro, PMI, serta bantuan dari Kementerian PUPR.

Ia mengungkapkan jumlah desa yang terdampak kekeringan tahun ini memang tidak sebanyak tahun sebelumnya yang menyebar hingga di 18 kecamatan.

"Kami prediksi jumlah desa yang terdampak kekeringan tidak akan bertambah, mengingat kini sudah mulai turun hujan," ujarnya.

Baca Juga: Krisis Air Bersih di Grobogan

Antara

Load More