SuaraJawaTengah.id - Beberapa massa aksi yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Menggugat (Geram) "Tolak Omnibus Law" di Semarang ricuh. Beberapa masaa aksi menjadi korban tindakan represif polisi. Beberapa massa aksi ada yang dipukuli dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Koordinatur Geram, Arif Afruloh menyanyangkan tindakan represif polisi, banyak massa aksi yang dipukuli dan ditendang. Bahkan tak sedikit masa aksi yang turut ditangkap oleh polisi.
"Banyak yang dipukuli dan ditendangi," jelasnya kepada Suara.com, Rabu (7/10/2020).
Berdasarkan laporan yang ia peroleh terdapat massa aksi yang hidung dan kakinya patah. Beberapa masa aksi terpaksa ditandu dan segera dilarikan ke rumah sakit.
"Ada yang sampai hidung dan kakinya patah. Saat ini yang sudah dilarikan ke rumah sakit itu banyak,"ujarnya.
Menurutnya, hal ini terjadi karena sikap aparat keamanan yang represif kepada masaa aksi. Padahal, lanjutnya, sebelum aksi pada hari H pihaknya sudah berkomunikasi dengan polisi akan melakukan aksi damai.
"Kita sudah berkomunikasi dengan polisi akan melakukan aksi damai. Namun yang terjadi malah seperti ini,"keluhnya.
Bahkan, sebelum hari H pihaknya sempat tak diperbolehkan untuk melakukan aksi. Namun, pihaknya menolak karena mempunyai dalil yang kuat.
"Akhirnya kita tetap melaksanakan aksi pada hari ini," tandasnya.
Baca Juga: Mungkinkah Jokowi Tiru Soeharto yang Pernah Terbitkan Perppu Tunda UU
Kontributor : Dafi Yusuf
Berita Terkait
-
Menaker Sebut PHK Diatur, Tak Dilakukan Secara Semena-mena
-
Aksi Tolak Omnibus Law di Semarang, Gedung DPRD Jateng Dihujani Batu
-
Gedung DPR RI Dijual di Marketplace, Begini Jawaban Shopee dan Tokopedia
-
Diduga Imbas Bentrok Anak STM Vs Polisi, Banyak Pecahan Kaca di Pejompongan
-
Viral Mahasiswa Ini Dapat Minum Gratis, Warganet Malah Mewek
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Danantara dan BP BUMN Hadirkan 1.000 Relawan, Tegaskan Peran BUMN Hadir di Wilayah Terdampak
-
Turunkan Bantuan ke Sumatera, BRI Juga akan Perbaiki dan Renovasi Sekolah
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan