SuaraJawaTengah.id - Tingkat pelayanan medis untuk tes Covid-19 di Indonesia terus ditingkatkan. Hingga kini, Indonesia telah memiliki 374 laboratorium untuk tes Covid-19 yang tersebar di seluruh Indonesia.
Bahkan, untuk tes swab kini bisa dilakukan di Puskesmas, dan gratis untuk masyarakat yang melakukan kontak erat dengan kasus positif.
“Kita tadinya hanya punya 1 laboratorium, yakni Balitbangkes Kemenkes, dan bertahap kini ada 374 laboratorium. Ini suatu angka besar,” ujar Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Doni Monardo dalam keterangannya secara virtual dari kantor Graha BNPB Jakarta, Jumat (9/10/2020).
Kemampuan testing juga meningkat. Dari yang semula hanya 2.000 per hari, kini menurut Doni, menjadi di atas rata-rata 35.000.
Namun tak dipungkiri, kemampuan tersebut belum merata di Indonesia. Tapi, pihaknya akan terus bergerak untuk meratakan semuanya tersebut.
Belum lama ini, pemerintah juga telah mematok rata harga tes swab mandiri, Rp 900 ribu. Tak hanya itu, pemeriksaan kontraktual juga telah ditentukan, yang mana satgas bekerjasama dengan swasta, misalnya bagi tenaga kesehatan biaya swab menjadi Rp 439 ribu.
“Ada juga sifatnya satgas bekerja sama dengan swasta untuk pemeriksaan swab PCR kepada kelompok tertentu, seperti dokter dan perawat, biayanya kalau nggak salah Rp 439 ribu per 1 kali pemeriksaan spesimen,” jelasnya.
Sedangkan, untuk pemeriksaan di puskesmas seluruh daerah, bagi orang yang melakukan kontak erat dengan kasus positif ketika di-tracing, seharusnya gratis.
Dia pun meminta kepada masyarakat untuk melapor jika masih ada pungutan biaya tes swab.
Baca Juga: Desi Ratnasari Kecewa dengan Pelayanan Rumah Sakit, Begini Ceritanya
“Yang di puskesmas seharusnya gratis, karena reagen itu diberikan dari pusat, dari Kemenkes dan Satgas. Kemudian pemerintah provinsi/kabupaten/kota juga ada yang menyelenggarakan reagen sendiri,” beber Doni.
“Sekali lagi, kalau mungkin masih ada pungutan-pungutan, mohon kami bisa diinformasikan sehingga kami bisa mencarikan solusinya, beban kepada masyarakat tidak boleh terlalu berat, apalagi untuk melakukan pemeriksaan spesimen,” tegasnya.
Berita Terkait
-
Lacak Covid-19, Pemkot Jakpus Wajibkan Perusahaan Laporkan Data Assesment
-
Tragis! Ngatirah Sudah Bayar Lunas Tanahnya, Tapi Tetap Digusur
-
Duh, 69 Persen Masyarakat Ragu dengan Keampuhan Vaksin Covid-19 dari China
-
Cristiano Ronaldo Positif Covid-19, Ketahui Cara Aman Olahraga Kelompok!
-
Dokter Ungkap Sebab Kematian Anak Tinggalkan Luka Mendalam Bagi Keluarga
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
Terkini
-
Transaksi Nataru Aman, BRI Perkuat Layanan Digital dan AgenBRILink
-
Fundamental Solid Dorong Kapitalisasi Pasar BRI Terus Tumbuh Dua Dekade
-
7 Hatchback Bekas di Bawah Rp100 Juta yang Masih Layak Jadi Mobil Harian
-
Polisi Ungkap Pembunuhan Advokat di Cilacap, Motif Pelaku Bikin Geleng-geleng
-
UPZ Baznas Semen Gresik Salurkan Bantuan Kemanusiaan bagi Warga Terdampak Bencana Banjir di Sumbar