Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 16 Oktober 2020 | 16:56 WIB
Subekan perangkat Desa Brokoh membersihkan situs Batu Gajah atau Karivarada Gajendra Moksa. (Ayobatang.com/Muslihun).

SuaraJawaTengah.id - Sejumlah situs sejarah di Kabupaten Batang menjadi penanda bahwa peradaban di Batang lebih tua dari pada Dieng Banjarnegera.

Hal tersebut disampaikan oleh pakar sejarah dari Kabupaten Batang, Mulyono Yahman, Jumat (16/10/2020). 

"Beberapa situs yang ditemukan di Batang saling berkaitan dengan komplek candi di Dieng. Bahkan peradaban di Batang bisa dikatakan lebih tua dari pada di Dieng," kata Mulyono dilansir dari Ayosemarang.com

Ia menuturkan, selain situs Sojomerto di Kecamatan Reban, situs Batu Gajah di Kecamatan Wonotunggal, dan situs Balekambang di Kecamatan Gringsing, menjadi bukti peradaban masa Hindu. 

Baca Juga: Ini Misi Supardjo, Maju Pilkada Solo dari Jalur Independen

"Jika diteliti, peradaban di Dieng berawal dari Batang dan lokasi awalnya ada di pesisir Gringsing,"katanya. 

Ia menjelaskan, berawal dari penemuan situs Balekambang yang berada di Desa Siderojo yang dekat dengan pantai Jodo menyebar ke sejumlah lokasi di Batang, lalu peradaban itu menuju Dieng melalui jalur Hindu purba.

"Jalur Hindu purba ada di jalur tembus Batang menuju Banjarnegara via Kecamatan Bawang, tepatnya jalur menuju Dukuh Sigemplong," jelasnya.

Ia mengatakan, ada beberapa bukti sejarah juga menunjukkan tahun 1960-1970 masih ada upacara pemotongan rambut gimbal di wilayah Dukuh Sigemplong, meski sekarang sudah tidak ditemui lagi. 

"Jika jalur dan kebudayaan lama itu kembali dihidupkan akan menambah daya tarik dunia wisata di Batang," terangnya.

Baca Juga: Kronologi Pembubaran Aksi di Banyumas, 5 Pelajar Ditangkap Polisi

Ia pun menyarankan agar pengelola melakukan perencanaan yang matang. Selain masyarakat pemerintah juga harus membantu menghidupkan hal itu.

"Kalau dibiarkan pastinya situs akan hilang ditelan zaman," tambahnya.

Load More