SuaraJawaTengah.id - Seorang pemerhati budaya asal Kabupaten Tegal, Teguh Puji Harsono meluncurkan buku berjudul ''Kandha Tanda''.
TPH, panggilan akrab sang penulis ingin mengajak pembaca memahami soal budaya Jawa yang sarat dengan simbol-simbol. Kandha tanda, dapat diartikan, kanda memiliki arti mengabarkan dan tanda adalah pepenget, pengingat dan peringatan.
''Kedua istilah ini lazim di kalangan orang Jawa karena kebudayaan Jawa penuh dengan simbol,''katanya dilansir dari ayotegal.com.
TPH yang juga Ketua Tegal Wiwitan ini mengungkapkan, menurut leluhur Jawa kehidupan ini penuh dengan tanda (sign, symbol) yang umumnya berupa peristiwa alam, baik yang besar seperti gunung meletus atau lindu (gempa) ataupun yang seperti keduten (bergetar) mata.
Baca Juga: Waduh! Klaster Ponpes Cilacap Naik Tajam, 464 Santri Positif Covid-19
''Peristiwa itu penting ditandai karena terjadi berulang dan mempengaruhi pola perilaku makhluk hidup di alam semesta,''jelasnya.
''Dengan pengaruh tersebut, manusia sebagai makhluk yang diberi tugas memimpin bumi (kalifatu fil ardhi) harus mengambil sikap yang bijak agar keseimbangan bumi tetap terjaga,''ujarnya menambahkan.
Buku setebal 125 halaman ini berisikan delapan judul, yakni Namaku Kasan, Indonesia Tanah Airku, Kandha Tanda, Maca Tanda, Di Ujung Kalabendu, Sengkalaning Wiskala, Indonesia Mulia, dan Nyekar.
Sebagaimana diakui TPH, buku Kandha Tanda ini merupakan tulisan yang kedua setelah buku ''Kacamata Mbah Kasan'' yang ditulis tahun 2012 yang diedarkan di kalangan komunitas budaya Kabupaten Tegal.
Penulis yang kini tinggal di Sleman-Yogayakarta ini juga aktif sebagai Ketua Paguyuban Masyarakat Tegal-Jogjakarta (Mastejo), Penasehat Dewan Kesenian Kabupaten Tegal (DKKT) Inisiator Sarasehan Budaya Senin Paingan dan Caraka Pulang di Kabupaten Tegal.
Baca Juga: Beberapa Situs Ditemukan di Batang, Pengamat: Kaitannya dengan Candi Dieng
Selain narasi-narasi tulisan TPH, dalam buku ini juga termuat kata pengantar berjudul ''Siapakah Manusia'' oleh Septiana Putri Maharani, dosen Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dan prolog ''Hebatnya Tanda'' yang ditulis Inang Winarso, Ketua Asosiasi Antropologi Indonesia Wilayah Jawa Barat.
Berita Terkait
-
Biodata Dedy Yon Supriyono, Pingsan saat Kampanye Akbar hingga Muntah-muntah
-
Ujaran Kebencian Selama Pilkada Serentak Lebih Banyak Dibandingkan Saat Pilpres, Ada Faktor Kesengajaan?
-
13 Warisan Budaya Tanah Air Diakui UNESCO, Fadli Zon: Indonesia Siap Jadi Kiblat Budaya Dunia
-
Sosok Istri Dedy Yon Supriyono, Calon Wali Kota Tegal yang Pingsan Saat Kampanye
-
Ternyata Ini yang Bikin Elektabilitas Ahmad Luthfi Unggul dari Andika Perkasa dalam Pilgub Jateng 2024
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Menteri Perdagangan dan Dirut Pertamina Patra Niaga Tinjau SPBU Sleman yang Disegel
-
Deretan Tablet Redmi Terbaru 2024 dan Spesifikasinya
-
Diskon BRImo hingga Cashback Meriahkan OPPO Run 2024
-
Survei Pilkada Kota Semarang: Yoyok-Joss Unggul Tipis atas Agustina-Iswar
-
Jokowi Sampai Turun Gunung ke Semarang, Optimis Luthfi-Yasin Menang di Pilgub Jateng