Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Senin, 19 Oktober 2020 | 10:29 WIB
Sebuah makam dibuat warga di lokasi yang sering digunakan warga tidak bertanggung jawab membuang sampah, di Desa Pandean, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Minggu (18/10/2020). (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

SuaraJawaTengah.id - Sebuah makam muncul secara tiba-tiba di pinggir jalan, tepatnya di Desa Pandean, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali. Hal itu lantas menjadi perhatian masyarakat yang melintas.

Batu bata dan batu-batu kecil menjadi pembatas gundukan. Di dua sisi makam tertancap nisan kayu. Salah satunya tertulis nama Kiai Pasekan, dan tanggal 17-10-2020.

Juga tertancap sebuah payung bergagang kayu. Kemudian ada taburan bungan mawar yang masih terlihat segar.

Namun makam itu bukanlah makam sungguhan. Makam itu dibuat sebagai peringatan keras kepada pembuang sampah sembarangan.

Baca Juga: 8 Bulan Masa Pandemi, Begini Suka Duka Penggali Kubur Jenazah Covid-19

Sebelumnya, di lokasi munculnya makam itu dipenuhi dengan sampah, karena adanya warga yang sering membuang sampah sembarangan.

Ketua Ras Pecinta Alam (Raspala), Lingga Rolando, yang menjadi penggagas pembuatan makam itu mengatakan, lokasi pembuatan makam sebelumnya menjadi lokasi yang digunakan orang tidak bertanggung jawab untuk membuang sampah.

"Sebelumnya banyak sampah di pinggir jalan ini. Kebanyakan warga dari luar desa yang membuang sampah sembarangan. Kemudian kami bersihkan, dan kami bikin gundukan makam di sini," kata Lingga dilansir dari Solopos.com di Pandean, Minggu (18/10/2020).

Keberadaan makam palsu itu diharapkan bisa mebuat efek takut para pembuang sampah sembarangan. Dengan begitu tidak ada lagi sampah menumpuk di pinggir jalan.

Selain makam, warga Pandean yang tergabung dalam Raspala itu juga membuat spanduk berisi larangan membuang sampah sembarangan.

Baca Juga: Makam Sesepuh Sutarno Dibongkar Orang Misterius, Tali Pocong Hilang

"Jangan buang sampah di sini...! Kemarin ada yang kesurupan," bunyi tulisan pada spanduk itu.

Sementara itu Kepala Desa Pandean, Dwi Purboyono, mengatakan sebenarnya di lokasi tersebut sebelumnya sudah ada tulisan larangan membuang sampah sembarangan, namun tidak diindahkan.

"Masih banyak yang nekat membuang sampah di lokasi itu. Lalu kemarin ada inisiatif pemuda, tempat otu dibersihkan kemudian dibuat gunungan dan biberi payung serta kayu nisan," kata dia.

Dia berharap dengan cara itu orang akan takut untuk membuang sampah di lokasi tersebut.

Load More