SuaraJawaTengah.id - Beberapa waktu yang lalu, pembangunan kanopi di Kota Lama menjadi bahan nyinyiran di media sosial.
Beberapa warga menganggap pembangunan tersebut menghilangkan keaslian Kota Lama Semarang. Kanopi juga dianggap menutupi pemandangan bangunan tua khas Belanda itu.
"Wah, dari jalan ini orang tak bisa lihat Gereja Blenduk lagi karena dipasang kanopi" kata DoNny DanaRdono melalui akun media sosialnya beberapa waktu yang lalu.
Selain itu, pembangunan koridor kanopi di Jalan Suari, Kota Lama Semarang tersebut dianggap menghalangi pemandangan beberapa bangunan yang ada di Kota Lama Semarang.
Warga Semarang, Ahmad Hafidz mengatakan, pembangunan kanopi justru mengilangkan keaslian Kota Lama Semarang.
"Saya ke Kota Lama itu ingin foto dengan bangunan-bangunan tempo dulu," jelasnya kepada Suara.com di Kota Lama Semarang, Sabtu, (24/10/2020).
Menurutnya, pembangunan koridor kanopi tersebut menghalangi pemadangan bangunan di Kota Lama.
"Kan bisa dilihat, sekarang tak bisa ambil foto dengan Gereja Blenduk dari Jalan Suari," ucapnya.
Hal senada juga disampaikan pengunjung Kota Lama, Dwi Rosyidah. Pemugaran bangunann yang sudah rusak lebih penting dibanding membangun kanopi.
Baca Juga: Kronologi Pembunuhan Kerabat Jokowi, yang Dikira Kecelakaan Mobil
"Bangunan-bangunan bersejarah kan masih banyak yang belum terurus," ucapnya.
Menurutnya, anggaran pembangunan koridor kanopi damanfaatkan untuk peremajaann bangunann-bangunan yang bersajarah di Kota Lama Semarang.
"Kalau digunakan untuk peremajaan bagunan-bangunan yang bersejarah lebih bagus. Tidak merusak keaslian Kota Lama," imbuhnya.
Menanggapi hal itu, pemerhati cagar budaya Kota Semarang, Kriswandhono mengatakan, jika Kota Lama sudah ditentukann sbagai cagar budaya, berati aturan-aturannya harus diikut.
"Kalau memang arahnya menuju cagar budaya, tingkat authenticity dan intregrity harus dipeerhatikan," jelasnya.
Apalagi, lanjutnya, Pemerintah Kota Semarang juga mengarahkan Kota Lama Semarang sebagai salah satu situs World Heritage City UNESCO.
Berita Terkait
-
Misteri Ular Naga, Menjadi Daya Tarik Berwisata di Air Terjun Sumuran
-
Sempat Sebut Rezim Laknatullah, Gus Nur Ditangkap Polisi
-
Liburan di Enam Obyek Wisata di Jateng, Siap-siap Dilakukan Rapid Test
-
Libur Panjang, Awas! Bisa Ciptakan Klaster Baru Covid-19
-
Duh, Jalur Sepeda di Semarang Jadi Tempat Parkir Mobil
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota