Budi Arista Romadhoni
Rabu, 28 Oktober 2020 | 16:17 WIB
Mohamad Tarmuji. (Suara.com/F Firdaus)

‎"Di Jepang belajar pertanian padi, holtikultura dan peternakan. Di sana ikut induk semang, petani yang sudah sukses. ‎Saya juga belajar kedisplinan, taat aturan dan etos kerja orang-orang Jepang," ujarnya.

‎Sepulang dari Jepang, Tarmuji kian bersemangat untuk mengembangkan pertanian yang digelutinya. Sehari-hari dia mengolah lahan pertanian yang ditanami padi, jagung dan pisang. Selain itu, dia juga memelihara 50 ekor kambing. 

"Saya memadukan pertanian dengan peternakan. Limbah dari pertanian saya olah dengan sistem silase menjadi pakan ternak kambing‎. Jadi tidak perlu repot cari pakan setiap hari," ujarnya.

‎Meski sudah terbilang sukses sebagai petani, Tarmuji tetap merendah. Dia mengaku hanya petani pemula yang masih perlu belajar. "Masih banyak sebenarnya yang lebih sukses," ucapnya.

Dia juga berharap anak-anak muda tidak malu untuk menjadi petani. Menurutnya, pertanian memiliki potensi yang besar karena tanah Indonesia adalah tanah yang subur.

"Kalau anak muda terjun ke pertanian, otomatis pertanian kita akan maju karena anak muda itu gudangnya inovasi dan kreatifitas. Jadi jangan malu kalau melakukan sesuatu yang positif. Bertani bukan hal yang memalukan, tapi justru menjanjikan," ujarnya.

Kontributor : F Firdaus

Load More