Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 06 November 2020 | 19:07 WIB
Penambang pasir masih terlihat beraktivitas di Kali Woro yang terletak di wilayah Desa Sidorejo dan Balerante, Kecamatan Kemalang, Jumat (6/11/2020). (Suara.com/RS Prabowo)

SuaraJawaTengah.id - Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Klaten, Sujarwanto Dwiatmoko, menegaskan aktivitas penambangan pasir di Kali Woro wajib berhenti sementara.

Keputusan itu diambil mengingat status Gunung Merapi ditingkatkan dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III) sejak Kamis (5/11/2020) pukul 12:00 WIB.

"(Penambangan) ditutup sampai pemberitahuan lebih lanjut. Bukan apa-apa, ini agar mereka penambang selamat. Kalau ngeyel tidak selamat bagimana?," kata Sujarwanto, Jumat (06/11/2020).

Dari pantauan Suara.com sejumlah truk penambang pasir masih terlihat beraktivitas di Kali Woro yang terletak di wilayah Desa Sidorejo dan Balerante, Kecamatan Kemalang.

Baca Juga: Penambangan di Sungai Gendol Ditutup Sementara Usai Merapi Berstatus Siaga

Mereka melintasi jalur utama desa tersebut, termasuk jalur evakuasi warga ke lokasi pengungsi apabila Gunung Merapi erupsi.

"Jalur itu kan memang penuh ya untuk lalu-lintas aktivitas masyarakat. Jadi harus steril dan fokus untuk evakuasi," paparnya.

Namun, Sujarwanto menegaskan jika hal yang paling utama adalah keselamatan para penambang dan masyarakat yang beraktivitas.

"Pertama dan utama itu agar mereka selamat. Kalau ada kasus (erupsi) mereka pasti terjebak. Mereka harus paham itu," tegas dia.

Sementara itu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengapresiasi kesiapan para relawan, perangkat desa, BPBD dan TNI/Polri jika sewaktu-waktu terjadi erupsi. Tak lupa, Ganjar juga memberikan apresiasinya kepada warga.

Baca Juga: Muncul Awan Seperti UFO di Gunung Lawu, Ketahui Bahaya Lenticular Clouds

Untuk tempat pengungsian di Desa Balerante, Ganjar melihat persiapan sudah matang. Gedung kecamatan dan sekolah telah disiapkan untuk menampung pengungsi jika terjadi hal yang tidak diinginkan.

"Warga luar biasa, sudah punya kebiasaan dalam beradaptasi dengan kondisi. Kalau tahun 2010, ada pengalaman agak sulit diajak ngungsi, sekarang kesadarannya sudah muncul.

Ini bagus, karena edukasinya terus-menerus. Dengan cara ini, relatif kalau terjadi sesuatu evakuasinya lebih gampang termasuk ternak yang menjadi rojobrono-nya," katanya.

Kontributor : RS Prabowo

Load More