SuaraJawaTengah.id - Ratusan petugas tempat pemungutan suara (TPS) di pilkada Kabupaten Pemalang reaktif usai rapid test. Selain itu, puluhan di antaranya dinyatakan positif Covid-19 begitu dilakukan swab test.
Akibatnya, ada puluhan TPS yang jumlah Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS)-nya kurang dari jumlah ideal yakni tujuh orang ketika tahapan pemungutan suara berlangsung, Rabu (9/12/2020).
Salah satunya adalah di TPS 30 Desa Pemulihan, Kecamatan Warungpring. Di TPS ini, hanya ada lima orang KPPS yang bertugas atau total tujuh orang dengan petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas). Mereka bertugas melayani 220 pemilih yang tercantum dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT).
"Jumlah KPPS berkurang karena ada yang hasil rapid testnya reaktif sehingga mereka isolasi mandiri dan tidak bisa bertugas," ujar Ketua TPS 30, Jaziroh kepada Suara.com, Rabu (9/12/2020).
Menurut dia, jumlah KPPS yang berkurang tersebut tak menjadi kendala dalam proses pemungutan suara dan penghitungan suara.
"Pemungutan dan penghitungan suara berjalan lancar. Tidak ada kendala," kata Jaziroh.
Dari lima orang KPPS termasuk Jaziroh, pembagian tugasnya yakni dua orang di bagian pendaftaran, dua orang di bagian penyerahan surat suara dan membantu ketua KPPS, dan satu orang di bagian kotak suara dan pemberian tinta.
"Jadi di bagian penyerahan surat suara dan membantu ketua KPPS biasanya ada tiga orang jadi dua orang dan di bagian jaga kotak suara dan tinta dilakukan sekaligus oleh satu orang," jelas Jaziroh.
Proses pemungutan suara sendiri menerapkan protokol kesehatan ketat sesuai ketentuan KPU. Pemilih yang datang ke TPS terlebih dahulu diminta mencuci tangan di tempat cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir yang sudah disediakan di pintu masuk TPS.
Baca Juga: Perolehan Suara Gibran Jauh di Bawah Target
Setelah itu, pemilih diberikan sarung tangan plastik dan dicek suhu tubuhnya menggunakan thermo gun oleh petugas dari Linmas. Jika suhu tubuhnya di bawah 37,3 persen, pemilih dipersilakan masuk ke dalam TPS untuk mencoblos di bilik suara yang sudah disediakan.
Setelah selesai menggunakan hak pilihnya, pemilih ditetesi tinta menggunakan pipet dan keluar melalui pintu yang berbeda dari pintu masuk. Mereka juga diminta kembali mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
Jaziroh mengatakan, dari DPT sebanyak 220 orang, pemilih yang datang ke TPS berjumlah 155 orang.
"Pemilih yang tidak datang menggunakan hak suaranya rata-rata karena di perantauan. Mungkin pengaruh pandemi Covid-19 juga ada," ujar dia.
Jaziroh menyebut, mulai dari pemungutan suara hingga penghitungan suara selesai sekitar pukul 15.00 WIB. "Kotak suara beserta surat suara sudah kami kirim ke PPS," katanya.
Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Warungpring, Arifin mengatakan, ada enam TPS di Kecamatan Warungpring yang jumlah KPPS-nya kurang dari tujuh orang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
BRI BO Slawi Gelar Cek Kesehatan dan Donor Darah Gratis, Wujud Peduli Masyarakat
-
7 Tempat Wisata Rembang Viral dan Hits Ini Siap Jadi Favorit Libur Akhir Tahun 2025
-
Kampung Natal Saloka 2025: Perayaan Nataru Penuh Kearifan Lokal dan Rekor Dunia!
-
PT Semen Gresik Kucurkan Rp1,05 Miliar untuk Pembangunan Infrastruktur Jalan Enam Desa
-
BRI Konsisten Salurkan Bantuan dan Trauma Healing bagi Anak-Anak Korban Bencana di Sumatera