Scroll untuk membaca artikel
Siswanto
Kamis, 31 Desember 2020 | 14:24 WIB
Ilustrasi penyu [Antara]

"Dulu saya memburu penyu, tapi sekarang justru bermain dengan mereka di laut. Melihat penyu-penyu itu berenang dan makan secara alami bikin hati terketuk," katanya saat ditemui di Desa Malakoni, Kecamatan Enggano, pada penghujung tahun 2020.

Anwar mengenang masa ketika dia memelihara anak penyu seukuran kepalan tangan.

"Saya pelihara anak penyu selama dua tahun, tidak pernah besar, ukurannya tetap sama. Kemudian saya berpikir tentang penyu yang beratnya 30-40 kilogram yang saya buru, butuh berapa lama agar ukurannya bisa sebesar itu," katanya.

Berpikir mengenai kehidupan penyu hijau membuat Anwar sadar bahwa penyu laut besar dalam keluarga Cheloniidae itu butuh waktu lama untuk tumbuh dan berkembang dan populasinya bisa punah kalau terus diburu.

Baca Juga: 5 Hewan Langka di Indonesia Wajib Dilindungi, Salah Satunya di Kalimantan

Dia kemudian melibatkan diri dalam kegiatan konservasi, yang mencakup upaya pelestarian penyu, perawatan terumbu karang, dan penghijauan hutan mangrove.

Setelah berhenti memburu penyu hijau, dia kadang menjadi pemandu wisata atau mendampingi tamu adat yang ingin mengenal Pulau Enggano.

Banyaknya transmigran yang membangun usaha peternakan sapi dan kambing serta menurunnya populasi penyu hijau berkontribusi pada pergeseran kebiasaan warga Pulau Enggano dalam memburu penyu hijau dan mengonsumsi dagingnya.

Kepala Desa Malakoni Tedy Sunardi menceritakan bahwa sebelum perburuan penyu marak terjadi di Pulau Enggano, warga bisa dengan mudah menemukan penyu seukuran meja makan.

Sekarang, ia melanjutkan, penyu yang ditemukan paling besar seukuran kursi. "Populasi penyu terus menurun dan dikhawatirkan punah, maka kegiatan karang taruna difokuskan pada konservasi," kata Tedy.

Baca Juga: 5 Hewan Langka di Indonesia Yang Wajib Dilindungi

Guna mendukung upaya konservasi yang dilaksanakan oleh kelompok pemuda, menurut dia, pemerintah desa mengalokasikan dana Rp10 juta sampai Rp15 juta per tahun.

Load More